TEMPO.CO, Mogadishu - Tersangka bom bunuh diri yang meledakkan badan pesawat Daallo Airlines sehingga berlubang dan terpaksa mendarat darurat di Mogadishu pada pekan lalu seharusnya menaiki penerbangan Turkish Airlines. Demikian disampaikan Kepala Eksekutif Daallo Airlines.
Pengebom itu tersedot keluar dari pesawat setelah terjadi ledakan yang mengakibatkan lubang selebar 1 meter. Pesawat itu kemudian berbalik ke bandara di ibu kota Somalia untuk pendaratan darurat.
CEO Daallo Airlines Mohamed Ibrahim Yassin mengatakan kebanyakan penumpang yang naik pesawat itu seharusnya menggunakan penerbangan Turkish Airlines, tapi dibawa ke Djibouti menggunakan salah satu pesawat Daallo setelah perusahaan penerbangan Turki itu membatalkan penerbangan karena cuaca buruk.
"Penumpang itu (tersangka yang mengakibatkan ledakan) menaiki pesawat menggunakan pas penerbangan Turkish Airlines dan berada dalam daftar nama penumpang Turkish Airlines," kata Yassin, seperti dilansir Al Jazeera, Senin, 8 Februari 2016.
Yassin mengatakan Daallo Airlines mengangkut penumpang Turkish Airlines untuk penerbangan ke Djibouti. Salah satu penumpang ternyata tersangka pengebom bunuh diri itu. Secara keseluruhan, pesawat tersebut membawa 74 penumpang.
Turkish Airlines sendiri masih belum memberikan tanggapan sehubungan dengan hal tersebut.
Sejauh ini, tidak ada pihak mengaku melakukan serangan itu. Namun sumber pemerintah Amerika Serikat pada pekan lalu mengatakan kelompok militan al-Shabaab, yang terkait dengan Al-Qaeda, diduga sebagai pihak yang bertanggung jawab.
Berbicara pada konferensi pers di Mogadishu, Sabtu, Menteri Transportasi Udara Somalia Ali Ahmed Jama Jangeli mengatakan ledakan itu bukan hasil dari kegagalan teknis, tapi "serangan teror yang disengaja".
"Setelah penyelidikan intensif atas insiden ini, terungkap ini bukan kesalahan teknis, tapi tindakan teror yang disengaja," ujar Jangeli. "Pihak keamanan telah menangkap sejumlah orang yang diduga mengambil bagian dalam tindakan ini."
Jangeli mengatakan pemerintah telah melakukan langkah-langkah keamanan tambahan di bandara untuk memperkuat keamanan di bandara utama negara itu.
AL JAZEERA | YON DEMA