TEMPO.CO, Naypwidaw - Dua saluran televisi pro-pemerintah, Sky Net dan Myanmar National Television, dalam siarannya Minggu malam menyatakan bahwa hasil positif bisa keluar dari negosiasi antara kepala militer Myanmar dan Aung San Suu Kyi dalam upaya menangguhkan klausul konstitusi yang mencegah Suu Kyi menjadi presiden.
Partai Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diketahui menang telak dalam pemilihan umum 8 November lalu. Namun dia dilarang menjadi presiden karena Konstitusi Pasal 59 (f), yang menyatakan siapa pun yang menikah dengan pasangan asing atau memiliki anak-anak asing tidak bisa menjabat di eksekutif. Suami Suu Kyi adalah warga negara Inggris, begitu pun kedua putranya.
Baca Juga:
Suu Kyi telah melakukan negosiasi dengan Komandan Jenderal Min Aung Hlaing untuk mengupayakan penghapusan pasal melalui dua pertiga suara di parlemen. Militer memegang 25 persen kursi di parlemen, yang berarti NLD tidak dapat mengubah klausul sendiri.
"Saya pikir semuanya akan baik-baik saja," kata Kyaw Htwe, anggota Komite Sentral NLD, kepada The Associated Press, dikutip dari laman ABC News. "Negosiasi akan berakhir positif bagi pemimpin kita, Aung San Suu Kyi, untuk menjadi presiden."
Namun Yan Myo Thein, seorang analis politik, mengungkapkan sebaliknya. "Hal ini masih terlalu dini untuk mengkonfirmasi bahwa Suu Kyi akan menjadi salah seorang calon presiden," ujarnya. "Bahkan suspensi dan amendemen konstitusi akan memakan waktu, dan kita tidak bisa mengandalkan hanya pada pengumuman singkat di TV."
Suu Kyi sendiri telah mengatakan sebelumnya bahwa seandainya tidak menjadi presiden, ia akan mengendalikan negara dari balik layar. Namun, yang jelas, NLD akan lebih memilih ikon demokrasi berusia 70 tahun itu untuk memimpin negara, setelah berjuang hampir sepanjang hidupnya untuk itu.
Meskipun pemilihan umum nasional telah berlangsung, presiden baru akan dipilih sekitar 31 Maret atau 1 April 2016 karena proses seleksi yang bertele-tele.
Para anggota baru parlemen mengambil sumpah jabatannya bulan ini. Selanjutnya, mereka akan mengumumkan tanggal pertemuan untuk memilih tiga calon untuk jabatan presiden melalui pemungutan suara oleh semua anggota parlemen. Hingga kini belum diketahui kapan pemungutan suara akan berlangsung.
ABC NEWS | MECHOS DE LAROCHA