TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal membantah kabar adanya tiga warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban gempa di Tainan, Taiwan, Sabtu, 2 Februari 2016.
Hingga Sabtu sore, pihak Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI), selaku perwakilan Indonesia di Taiwan telah melakukan pengecekan ke pusat krisis maupun rumah sakit rujukan dan tidak menemukan WNI yang menjadi korban.
"Karena banyak teman-teman yang menelepon soal tiga WNI yang dikatakan tewas, disampaikan bahwa Tim KDEI Taipei yang sudah berada di lokasi sudah melakukan pengecekan ke crisis center maupun ke rumah sakit rujukan. Sejauh ini, KDEI tidak menerima informasi adanya WNI yang menjadi korban," kata Iqbal lewat pesan singkat kepada para wartawan, Sabtu pukul 19.38.
Data Kementerian Luar Negeri RI mencatat 230.000 WNI berada di Taiwan. Sekitar 17.000 berada di Tainan.
"KDEI di Taipei terus memantau situasi yang ada dan berkoordinasi dengan otoritas terkait di Taiwan, termasuk dalam rangka memberikan dukungan dan bantuan bagi WNI yang terkena dampak tersebut," kata Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri, Sofia Sudarma, dalam rilis, Sabtu.
Indonesia menyampaikan belasungkawa mendalam kepada korban dan keluarga korban gempa.
Adapun KDEI membuka hotline yang dapat dihubungi pada nomor +88697407214.
NATALIA SANTI