TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin kelompok kampanye antifeminis atau Roosh V telah membatalkan serangkaian pertemuan di seluruh dunia di tengah kekhawatiran atas keselamatan dan privasi dari anggotanya yang hadir.
Pemimpin Roosh V, seorang pria bernama Daryush Valizadeh, merencanakan pertemuan kelompok antifeminis ini di kota-kota di Inggris, Amerika Serikat, Kanada, dan Australia.
Baca Juga:
Namun, dalam postingan terbaru di situsnya pada Rabu, 3 Februari 2016, pria Amerika itu meminta maaf kepada pendukungnya karena harus membatalkan pertemuan kontroversial tersebut.
Seperti diberitakan Mirror, Kamis, 4 Februari 2016, Valizadeh menulis: "Saya tidak bisa lagi menjamin keamanan atau privasi orang-orang yang ingin menghadiri pertemuan pada 6 Februari, terutama karena sebagian besar pertemuan tidak dapat dibuat secara pribadi dalam waktu bersamaan."
Laman Roosh V bahkan telah menghapus semua lokasi pertemuan. "Saya minta maaf kepada semua pendukung yang dikecewakan oleh keputusan saya," Valizadeh menambahkan.
Pertemuan yang direncanakan diduga kuat sudah dialihkan ke alamat pribadi dengan kemungkinan alasannya adalah jumlah orang yang diperkirakan akan hadir, atau untuk alasan keamanan.
Pembatalan pertemuan Roosh V terjadi setelah lebih dari 25 ribu orang menandatangani petisi melarang gerakan antifeminis untuk mengadakan pertemuan di Inggris. Petisi terhadap Roosh V membuat polisi lokal dan pemerintah menghentikan langkah mereka.
Kelompok pembela hak perempuan di beberapa kota di Inggris juga menyuarakan keprihatinan mereka secara online tentang pertemuan neomaskulin itu.
Mereka memperingatkan perempuan untuk tidak pergi ke mana pun sendirian di akhir pekan ini, The Guardian memberitakan.
Website Roosh V diyakini memiliki satu juta pengunjung di seluruh dunia. Kelompok tersebut memproklamasikan diri sebagai antifeminis dan secara teratur mengunggah artikel yang berkampanye menolak hukum perkosaan dan feminisme.
MIRROR.CO.UK | MECHOS DE LAROCHA