TEMPO.CO, Ramadi - Sedikitnya, 28 serdadu Irak tewas akibat serangan bunuh diri Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Anbar.
Pejabat pemerintahan Irak, dalam keterangangannya kepada media, mengatakan sebuah bom mobil menghantam tangsi militer pada Kamis, 4 Februari 2016, di ibu kota Provinsi Anbar, Ramadi. "Kota ini dikuasai pasukan pemerintah hingga 95 persen setelah bertempur selama beberapa bulan."
Serangan kedua menyasar basis pasukan pemerintah di Fallujah, kota lain yang dikuasai ISIS. "Kini kota tersebut dikepung pasukan Irak," ucap pejabat militer Irak yang tak bersedia disebutkan namanya.
Pasukan Irak sedang mencoba membersihkan kawasan Anbar yang dikontrol oleh militan ISIS. Namun upaya tersebut berjalan lamban karena mendapatkan perlawanan serangan bom bunuh diri dari kelompok radikal itu.
Di Distrik Sijariya, Ramadi, pasukan pemerintah mengaku telah menguasai kota tersebut. "Kami sekarang membersihkan kota itu," ucap salah seorang anggota militer.
Keberhasilan pasukan Irak menguasai kota tersebut berkat dukungan serangan udara pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat, Angkatan Udara Irak, dan pasukan anti-terorisme yang digelar di Sijariya tengah. Polisi di Ramadi juga turut menekan militan ISIS.
"Pasukan kami mengalami kemajuan di Distrik Sijariya, yang bulan lalu dikuasai ISIS," kata Letnan Kolonel Muhannad al-Timmimi dari komando pasukan khusus Irak kepada kantor berita Reuters. Dia mengatakan pasukan pemerintah membunuh 37 pejuang ISIS, menghancurkan dua bom mobil, mengambil 225 bom lainnya.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN