TEMPO.CO, Jenewa - Delegasi oposisi Suriah yang didukung Arab Saudi menghadiri pertemuan yang diadakan Utusan Khusus PBB Staffan de Mistura di Jenewa, Swiss, Minggu, 31 Januari 2016.
Dalam pertemuan yang baru pertama kali diadakan itu, delegasi oposisi pemerintah Suriah menuntut upaya peningkatan situasi kemanusiaan di Suriah. Jika tuntutan itu tidak dipenuhi, kelompok oposisi menarik diri dari pertemuan.
"Kami justru datang ke Jenewa setelah menerima jaminan dan komitmen. Kami memiliki komitmen jelas tentang fakta terjadi progres serius mengenai situasi kemanusiaan di sana," kata Bassma Kodmani, satu dari sejumlah delegasi oposisi, dalam konferensi pers, seperti dilansir Reuters, Minggu, 31 Januari 2016.
"Kami tidak akan memulai negosiasi politik hingga kami mendapat isyarat itu dilakukan," ucap Kodmani.
Menurut Kodmani, jaminan telah diberikan kepada mereka oleh De Mistura, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry.
Kodmani menjelaskan, sejak dorongan bertemu dimulai, pemerintah Suriah pimpinan Bashar al-Assad mendesak dan bersekutu dengan Rusia serta tuli terhadap tuntutan mereka.
Salim al-Muslat, juru bicara Komisi Negosiasi Tinggi (HNT), mengatakan pihaknya siap bergerak maju sepuluh langkah meski pemerintah bergerak hanya satu langkah. Namun ia yakin Presiden Bashar al-Assad hanya memiliki sedikit perhatian untuk membuat kesepakatan.
Kelompok oposisi dalam pertemuan itu merepresentasikan HNT yang sedang berusaha menghentikan serangan terhadap kawasan penduduk sipil, membebaskan tahanan, dan mencabut blokade.
Adapun pertemuan ini merupakan amanat resolusi Dewan Keamanan PBB untuk mendorong proses damai di Suriah. Resolusi disetujui pada Desember 2015.
REUTERS | MARIA RITA