TEMPO.CO, Washington, DC - Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington, DC, menyatakan tetap membuka pelayanan publik meski badai salju sempat melanda kota tersebut. "KBRI sebisa mungkin membuka layanan publik," kata Dewi Justicia Meidiwaty, Sekretaris I Bidang Penerangan dan Sosial-Budaya KBRI Washington, kepada Tempo, Rabu, 27 Januari 2016.
Wisma Indonesia sempat tertutup salju setebal 20 inci atau sekitar 51 sentimeter saat badai salju melanda Amerika Serikat pekan lalu. Kini badai salju telah berlalu. Wali Kota Washington, DC, Muriel Browser mencabut status darurat salju di kota itu pada Rabu, 27 Januari 2016. Kantor pemerintah federal Amerika Serikat hingga kemarin masih tutup. Aktivitas di Kongres juga ditunda.
"Badai salju sudah reda. Pemerintah federal dan sebagian besar kantor dan bisnis tutup. Metro dan bus hari ini sudah beroperasi, tapi masih sangat terbatas," kata Meidi—panggilan Dewi Justicia Meidiwaty.
Meidi memastikan tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban badai salju yang menewaskan sedikitnya 35 orang di sepuluh negara bagian dan di ibu kota Amerika Serikat itu. "Sejauh ini tidak ada WNI yang terkena dampak serius," kata Meidi. Jumlah WNI di seluruh Amerika Serikat, termasuk wilayah teritorialnya, yang terdaftar mencapai 120 ribu.
KBRI Washington telah melakukan antisipasi dan mengimbau WNI agar bersiap dan waspada menghadapi badai melalui situs resmi dan media sosial sejak 21 Januari lalu atau sehari sebelum badai menerpa.
Baca Juga:
NATALIA SANTI