TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan virus Zika cenderung menyebar di hampir semua Benua Amerika. WHO telah menemukan sedikitnya 21 negara terinfeksi Zika, termasuk Karibia, Amerika Utara, dan Amerika Selatan.
Penemuan WHO itu dikaitkan dengan kelahiran ribuan bayi yang memiliki penurunan perkembangan otak. Bahkan beberapa negara menyarankan para wanita untuk tidak hamil. WHO menyebut belum ada vaksin untuk mengobati Zika.
The Pan American Health Organization (PAHO) atau kantor regional WHO mengatakan virus Zika akan terus menyebar melalui gigitan nyamuk. “Kemungkinan akan mencapai semua negara dan di wilayah ketika nyamuk Aedes ditemukan,” kata PAHO dalam pernyataannya seperti yang dilansir BBC, Selasa, 26 Januari 2016.
PAHO memperingatkan wanita hamil untuk berhati-hati dan berkonsultasi ke dokter sebelum mengunjungi daerah yang rawan penyebaran virus Zika. Pekan lalu, wanita di Kolombia, Ekuador, El Salvador, dan Jamaika dianjurkan untuk menunda kehamilan hingga mereka memahami virus tersebut.
Menurut WHO, Zika berasal dari Afrika dan pertama kali ditemukan menyebar di Brasil pada Mei 2015. Masih rendahnya kekebalan alami tubuh bayi mengakibatkan penyebaran Zika berlangsung cepat hingga ke Amerika. Gigitan nyamuk Aedes menularkan virus itu ke semua negara diBenua Amerika, kecuali Kanada dan Cile.
BBC | DANANG FIRMANTO