TEMPO.CO, London - Badan Meteorologi Amerika Serikat memperkirakan badai salju Jonas akan menjauhi negara ini dan menuju arah timur melintasi laut menuju Inggris. "Semoga badai salju akan bergerak lamban melewati Wales, Inggris barat laut dan selatan, serta Skotlandia, dari Selasa sampai Rabu, sebelum akhirnya berhenti di Rabu siang,” ujar juru bicara badan tersebut, Sabtu, 23 Januari 2016.
Narasumber tersebut menambahkan, udara hangat diharapkan akan memupus badai dan menjadikannya hujan lebat. Beberapa wilayah yang diberi peringatan akan mendapat curahan hujan sebesar 50-100 milimeter.
Sedangkan wilayah dataran tinggi, seperti Wales utara, Inggris barat laut, dan Skotlandia utara, mendapat curah hujan 150-200 milimeter. "Dengan demikian, ada potensi banjir dan genangan air di jalan-jalan. Angin selatan-barat yang kuat dan kencang juga akan terus berkembang," tuturnya.
Sebelumnya, diberitakan bahwa badai salju Jonas telah menyebabkan setidaknya 10 orang tewas dan ribuan orang terjebak di dalam rumah karena kepungan salju setinggi 2 kaki. Badai salju “Snowmageddon” yang menyebabkan kekacauan di Amerika Serikat itu kini dalam perjalanan menuju Inggris. Cuaca buruk tersebut sedikit demi sedikit diperkirakan akan berkurang saat melintasi pantai Inggris.
Meski begitu, badai salju Jonas tetap dikhawatirkan akan membawa risiko banjir. Beberapa kantor di Inggris telah mengeluarkan peringatan cuaca buruk untuk semua negara bagian, seperti Wales, barat laut Inggris, dan Skotlandia.
The US National Weather Service mengatakan badai salju Jonas telah melewati setidaknya 10 negara bagian di Amerika. Seorang meteorologis, Paul Kocin, membandingkan hal ini dengan "Snowmageddon" yang pertama dari dua badai salju yang mengempas Washington pada 2010. Kocin memperkirakan badai salju itu akan berkurang dan akhirnya menghilang pada akhir pekan ini.
MIRROR | DAILY MAIL | DESTRIANITA