Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Kekejaman yang Dialami Perempuan Afganistan  

image-gnews
Kakak beradik saling bergandengan tangan di sebuah pasar di Kabul, Afganistan. Saat ini situasi di Afganistan masih diwarnai konflik politik antara pemerintahan Republik dan Taliban serta adanya ancaman militan ISIS. Dailymail.co.uk/Dr Bill Podlich
Kakak beradik saling bergandengan tangan di sebuah pasar di Kabul, Afganistan. Saat ini situasi di Afganistan masih diwarnai konflik politik antara pemerintahan Republik dan Taliban serta adanya ancaman militan ISIS. Dailymail.co.uk/Dr Bill Podlich
Iklan

TEMPO.COKabul - Kekerasan terhadap perempuan seperti tak berakhir di Afganistan. Bahkan semakin sadis. Pekan lalu, Reza Gul, 20 tahun, diserang oleh suaminya menggunakan pisau di sebuah desa yang dikuasai Taliban di utara Provinsi Faryab. Hidungnya dipotong oleh sang suami. Ia terluka parah.  

Direktur Kesehatan Masyarakat Provinsi Faryab Dr Maroof Samar mengatakan korban dalam keadaan kritis ketika dibawa ke rumah sakit. Ibu korban, Zarghona, memberi tahu bahwa Reza Gul sudah sering dipukul dan menjadi korban deraan suaminya, Muhammad Khan, 25 tahun, sejak lima tahun lalu berumah tangga.

Tindakan sadis itu dialami Reza Gul setelah Khan, suaminya, mempersunting seorang anak perempuan 7 tahun sebagai istri kedua. Penderitaan yang dialami Reza Gul mendapat kecaman dari pemerintah Afganistan. Bahkan milisi Taliban pun mengutuk perbuatan tercela Khan.  

Dalam upaya menekan angka kekerasan terhadap perempuan, Presiden Afganistan terdahulu, Hamid Karzai, pada 2009 menandatangani undang-undang yang memperluas daftar pelanggaran terhadap perempuan sebagai tindak pidana, dan mengatur hukuman baru yang keras (EVAW). Selain itu, undang-undang tersebut mengatur pernikahan anak-anak sebagai sebuah kejahatan. 

Seperti dilansir Human Rights Watch pada 20 Januari 2016, EVAW menjatuhkan hukuman 2-5 tahun penjara bagi setiap orang yang melanggar undang-undang ini. Jika merujuk pada undang-undang itu, seharusnya Khan dapat dipenjara jauh sebelum insiden terbaru. Dia menikahi Reza saat masih berusia 15 tahun, ditambah penganiayaan setelah menikah.

Masalahnya adalah, baik Hamid Karzai maupun Presiden Afganistan saat ini, Ashraf Ghani, belum mengambil langkah-langkah yang berarti untuk menegakkan Undang-Undang EVAW. Diperkirakan 87 persen perempuan Afganistan mengalami pelecehan dalam hidup mereka, dan terus berlanjut hingga saat ini. Adapun hukum yang dibuat sebagian besar tidak digunakan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Human Rights Watch meminta Presiden Ghani meningkatkan penegakan hukum, misalnya merekrut polisi perempuan lebih banyak lagi, memerintahkan polisi dan jaksa mengambil langkah penegakan hukum, dan membangun sistem untuk memantau apakah mereka melakukannya. Ini adalah langkah-langkah yang belum pernah diambil, bahkan setelah seorang wanita dibantai massa dengan brutal di jalanan Kabul musim semi lalu.

HUMAN RIGHTS WATCH | YON DEMA

Baca juga:
Misteri Kopi Mirna dan Arti Penting Celana Jessica  

Polisi Tembak Mati Pelaku Pembacok Anggota Polisi di Berlan  

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

26 Agustus 2017

Pasukan kepolisian Afghanistan berusaha menolong seorang anak kecil usai terjadinya aksi bom bunuh diri dan bentrokan antara pasukan Afghanistan dan gerilyawan di sebuah masjid Muslim Syiah di Kabul, Afghanistan, 25 Agustus 2017. Serangan tersebut terjadi saat jamaah menjalankan ibadah shalat subuh. REUTERS
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.


Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

22 Agustus 2017

Ekspresi Presiden AS, Donald Trump saat menjawab pertanyaan media saat berada di pesawat kenegaraan Air Force One dalam perjalanannya menuju Palm Beach, beberapa jam sebelum memerintahkan serangan ke Suriah, 6 April 2017. AP Photo
Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

Donald Trump memastikan akan menambah jumlah tentara Amerika Serikat ke Afganistan dalam pidato pada Senin malam


Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

26 Juli 2017

Senjata Taliban yang diduga dipasok oleh Rusia. Cnn.com
Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

Rusia diduga kuat menjadi pemasok senjata canggih bagi gerilyawan Taliban di Afghanistan


Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

28 Mei 2017

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

Semua korban akibat bom bunuh diri di Afganistan dilarikan ke rumah sakit terdekat.


Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

8 Mei 2017

Abdul Hasib, pemimpin ISIS. twitter.com
Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

Pemimpin ISIS Afganistan Abdul Hasib, tewas dalam sebuah operasi pasukan koalisi AS dan Afganistan


ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

3 Mei 2017

Pasukan keamanan Afghanistan menyisir lokasi serangan bom di Kabul, Afganistan, 3 Mei 2017. Serangan bom bunuh diri di dekat gedung Kedubes AS ini  menewaskan 8 warga sipil dan 3 tentara AS. REUTERS/Omar Sobhani
ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

Setidaknya delapan warga sipil Afganistan tewas dan 22 korban lainnya luka-luka, termasuk tiga anggota militer Amerika Serikat.


Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

3 Mei 2017

Ledakan yang terjadi dekat iring-iringan kendaraan militer NATO di Kabul, Afganistan, 3 Mei 2017. Twitter.com
Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

Ledakan hebat menghantam Kabul, ibu kota Afganistan dan menewaskan beberapa


Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

25 April 2017

Milisi Taliban membawa senjata berat saat berjaga berjaga-jaga ketika pemimpin senior Taliban Mullah Abdul Manan Niazi, memberikan pidato kepada pejuang, di distrik Shindand Afghanistan, 27 Mei 2016. AP/Allauddin Khan
Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

Serangan Taliban yang menewaskan delapan polisi Afganistan bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis ke Afganistan.


Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

23 April 2017

Anggota Tentara Nasional Afganistan menghadiri upacara wisuda kelulusan di Akademi Militer Afganistan di Kabul, Afganistan, 24 Januari 2016. AP/Rahmat Gul
Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

Serangan Taliban ke markas militer Afghanistan mengagetkan para prajurit. Mereka bingung dan sempat dilarang menembak. Berikut kronologis.


Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

22 April 2017

Ilustrasi. zimbio.com
Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

Milisi Taliban menyerang markas tentara Afganistan di provinsi Balkh saat sembahyang Jumat, 140 prajurit Afganistan tewas dan 160 orang terluka.