TEMPO.CO, Kairo - Sedikitnya tiga polisi dan satu warga sipil tewas akibat ledakan yang diduga berasal dari bom di sebuah apartemen di Kairo timur, ibu kota Mesir, pada Kamis, 21 Januari 2016. "Sebanyak 13 orang mengalami luka-luka," kata Kementerian Dalam Negeri dalam sebuah pernyataan tanpa menyebutkan secara rinci apakah yang cedera itu polisi atau warga sipil.
Menurut Kementerian, pelaku serangan diperkirakan berasal dari kelompok yang berafiliasi dengan organisasi terlarang, Al-Ikhwan Al-Muslimun. "Mereka merancang serangan dan meledakkan bom di sebuah apartemen di Distrik Haram dekat Piramida."
Kementerian menjelaskan, ledakan itu menghantam pasukan keamanan yang sedang melakukan operasi keamanan di apartemen. "Polisi memiliki informasi bahwa sekelompok anggota Al-Ikhwan menyiapkan aksi agresif dalam beberapa hari ini menggunakan alat peledak dan bom cair," ujar Kementerian melalui laman Facebook.
"Kelompok ini menggunakan sebuah bangunan apartemen di Kairo, selanjutnya polisi melakukan penyerbuan ke bangunan tersebut pada Kamis malam, 21 Januari 2016. Di tempat tersebut, mereka menemukan sejumlah bahan baku bom. Ketika satuan ahli menjinakkan salah satu bom, benda itu meledak serta menewaskan 3 polisi, 1 warga sipil, dan 2 lain yang belum diketahui identitasnya."
Mesir berhadapan dengan gelombang serangan sejak militer menjungkalkan Presiden Mohamed Mursi pada Juli 2013. Ledakan di ibu kota Distrik Haram datang sepekan menjelang peringatan revolusi 2011 atas penurunan presiden terlama di Negeri Firaun, Hosni Mubarak.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN