TEMPO.CO, Jakarta – Kedutaan Besar Republik Indonesia di Damaskus, Suriah, menyatakan tidak memiliki info tentang Bahrun Naim, terduga dalang serangan teror bom di Sarinah, Jakarta, 14 Januari 2016. Bahrun diduga berada di Suriah sejak 2015.
“KBRI Damaskus tidak memiliki info tentang keberadaan BN di Suriah,” ujar A.M. Sidqi, Pelaksana Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Damaskus, dalam rilisnya, Senin, 18 Januari 2016.
Dia menambahkan, kedudukan KBRI adalah di ibu kota, sedangkan ISIS berada di perbatasan Suriah dan Irak. Selain itu, misi utama KBRI Damaskus adalah perlindungan dan repatriasi WNI dari Suriah. “Saat ini ada 54 WNI di penampungan KBRI yang menunggu untuk direpatriasi,” katanya.
Sejak 2011 hingga saat ini, sudah sekitar 13 ribu WNI berhasil direpatriasi dari Suriah. Namun tenaga kerja korban perdagangan manusia masih terus ditemukan. “Padahal Suriah sedang perang begini,” ucapnya.
Kota Raqqah, yang diklaim ISIS sebagai ibu kotanya, terus dibombardir pemerintah Suriah. KBRI Damaskus tidak diizinkan ke sana demi keselamatan.
NATALIA SANTI