TEMPO.CO, Yerusalem - Serdadu Isarel menembakmati dua warga Palestina setelah keduanya dituduh menusuk mereka. Dengan demikian, warga Palestina yang tewas akibat dibedil Israel dalam tiga bulan ini menapai 157 orang.
Pada Kamis, 14 Januari 2016, seorang tentara Israel membunuh pemuda Palestina di Beit Einun, timur laut Hebron, setelah dia dituding mencoba menusuknya. "Anggota militer tersebut dilaporkan luka-luka," ujar sumber militer Israel.
Sejumlah laporan menyebutkan, pemuda Palestina tersebut bernama Mo'yad Jabareen berusia 21 tahun. "Almahum dimakamkan usai salat Jumat di kampung halamannya di Sair," tulis media di Palestina.
Sebelumnya, pada Kamis, 14 Januari 2016, pasukan Israel di dekat Asira ash-Shamaliya, sebelah utara Kota Nablsu, Tepi Barat, menembak mati warga Palestina lainnya. Korban yang belum diketahui identitasnya itu dibunuh dengan tudingan yang sama yakni mencoba menusuk tentara Israel.
Menurut sumber di Masyarakat Bulan Sabit Palestina (PRCS), mereka hanya diperbolehkan melihat kondisi korban Palestina di dekat Asira ash-Shamaliya, namun dilarang memberikan bantuan pengobatan kepada korban.
"Korban dalam keadaan kritis setelah mendapatkan tembakan berkali-kali dari serdadu Israel," ujar sumber PRCS tanpa menyebutkan identitasnya.
Eskalasi kekerasan di daerah pendudukan Tepi Barat dan Yerusalem menyeruak sejak Oktober 2016. Unjuk rasa belangsung di bebagai lokasi termasuk daerah pendudukan di wilayah Palestina menentang penyerbuan pasukan Israel di kompleks Masjid Al Aqsa.
Sejak Oktober 2015, sedikitnya 157 orang dan 23 warga Israel tewas akibat kekerasan. Secara keseluruhan, tentara Israel atau pasukan pendudukan menembak dan membunuh 179 warga Palestina pengunjuk rasa tak bersenjata.
NATION | CHOIRUL AMINUDDIN