TEMPO.CO, Iowa - Calon Presiden Amerika Serikat dari partai Demokrat, Hillary Clinton, pada Senin, 11 Januari 2016, menyerukan para pejabat AS untuk berhenti merazia dan mendeportasi keluarga Amerika Tengah yang tidak memiliki dokumen. Dia mengatakan tindakan itu dapat memecah-belah dan menabur ketakutan dalam komunitas imigran.
Bertentangan dengan Presiden Barack Obama, Clinton mengecam razia atau penggerebekan yang dilakukan Departemen Keamanan Dalam Negeri dan merilis sebuah rencana yang katanya akan membantu melindungi keluarga Amerika Tengah yang mencari suaka.
"Saya tidak berpikir razia merupakan cara yang tepat untuk menegakkan hukum imigrasi. Bahkan, saya pikir itu memecah-belah. Mereka menabur perselisihan dan ketakutan," kata Clinton di hadapan forum Iowa Brown dan Black tentang isu-isu minoritas, demikian dilansir dari laman Trust.org.
Dikatakan razia yang terjadi baru-baru ini telah menargetkan anggota keluarga yang tidak memiliki dokumen, yang oleh beberapa kelompok imigrasi dipandang sebagai respons pejabat untuk mencegah banjir pengungsi Amerika Tengah di perbatasan di barat daya.
Saingan Clinton di Demokrat, Senator Bernie Sanders dari Vermont, dan mantan Gubernur Maryland Martin O'Malley juga berpartisipasi dalam forum dan berbicara menentang razia.
Sanders mengatakan Amerika Serikat harus berhati-hati mendeportasi mereka yang tidak berdokumen mengingat situasi yang tidak stabil di Amerika Tengah. "Kami memiliki tanggung jawab moral. Status pengungsi adalah untuk memastikan bahwa orang-orang tidak dipaksa kembali ke masyarakat di mana hidup mereka mungkin berada dalam bahaya," katanya di forum.
Jajak pendapat menunjukkan Clinton masih berada pada posisi terdepan untuk nominasi kandidat presiden dari Demokrat dalam pemilu November. Sedangkan Sanders menempel tipis di belakangnya.
TRUST.ORG | MECHOS DE LAROCHA