Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Amerika Pamer Pesawat Pengebom di Langit Semenanjung Korea

Editor

Suseno TNR

image-gnews
Sejumlah tentara melihat pesawat pengebom B-52, yang dikawal F-15 dan F-16 Korea Selatan saat terbang di kawasan pangkalan udara Osan, Pyeongtaek, Korea Selatan, 10 Januari 2016. Pesawat pengebom B-52 Stratofortress, yang mampu membawa bom nuklir, terbang melintasi pangkalan udara Osan. AP/Ahn Young-joon
Sejumlah tentara melihat pesawat pengebom B-52, yang dikawal F-15 dan F-16 Korea Selatan saat terbang di kawasan pangkalan udara Osan, Pyeongtaek, Korea Selatan, 10 Januari 2016. Pesawat pengebom B-52 Stratofortress, yang mampu membawa bom nuklir, terbang melintasi pangkalan udara Osan. AP/Ahn Young-joon
Iklan

TEMPO.CO, Seoul - Pesawat pengebom B-52 milik Amerika Serikat terbang melintasi wilayah udara Korea Selatan. Aksi tersebut dinilai sebagai unjuk kekuatan ketika ketegangan semakin memuncak antara Korea Selatan dan Korea Utara menyusul tes nuklir keempat Pyongyang.

Seperti yang dilansir BBC pada 10 Januari 2015, B-52 memamerkan aksinya dekat perbatasan Korea Utara dan Korea Selatan. Menanggapi aksi itu Komando Pasifik mengatakan penampakan B-52 itu untuk menunjukkan kekuatan aliansi antara Amerika Serikat dan Republik Korea. Amerika secara bulat mendukung upaya Korea Selatan menjaga stabilitas dan keamanan di Semenanjung Korea.

"AS adalah negara yang selalu teguh dalam komitmennya untuk membela Korea Selatan, dan itu termasuk pencegahan yang disediakan oleh pasukan konvensional dan payung nuklir kami," kata Letnan Jenderal Terrence O'Shaughnessy.

Selain itu, Washington juga dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk mengirim sebuah kapal induk ke wilayah tersebut. Tidak dijelaskan apakah aksi B-52 juga dilengkapi dengan persenjataan.

Pesawat pengebom B-52 selama ini dijadikan sebagai senjata pilihan Pentagon untuk mengirim pesan dalam beberapa tahun terakhir.  Pesawat tempur itu telah menjadi tulang punggung armada bomber AS sejak 1950-an.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Burung besi ini sangat diandalkan membawa bom nuklir dan bom konvensional, serta rudal jelajah. Teknologi B-52 telah terus-menerus ditingkatkan dengan mesin baru, elektronik dan persenjataan. Hingga saat ini belum ada reaksi dari Korea Utara terkait aksi B-52 tersebut.

Uji coba bom hidrogen yang dilakukan Korea Utara pekan lalu telah memperburuk hubungan antara Seoul dan Pyongyang yang secara teknis memang masih berperang.

Seoul telah kembali melakukan siaran propaganda dengan menggunakan loudspeaker raksasa di zona demiliterisasi yang memisahkan kedua negara. Pemerintah Korea Utara menilai tindakan ini sebagai "pernyataan perang". Karena itu mereka telah mengerahkan lebih banyak lagi pasukan tambahan ke perbatasan.

BBC|USA TODAY|YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Google Chrome. (google.com)
Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.


Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.


Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menghadiri pertemuan majelis politik Komite Sentral Partai Buruh Korea, di Korea Utara, dalam foto yang dirilis pada 14 Agustus 2020. Dalam pertemuan tersebut, Kim mengatakan bahwa akan menutup perbatasannya dan menolak bantuan dari luar negeri karena telah melakukan kampanye anti virus yang agresif. KCNA via REUTERS
Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.


Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.


Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri pertemuan Biro Politik Komite Sentral ke-7 Partai Pekerja di Pyongyang, Korea Utara, 30 Desember 2020. Langkah pertama Kim di awal 2021 akan menjadi sinyal pendekatan pertamanya terhadap presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden. KCNA/via REUTERS
Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.


Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tersenyum saat melihat salah satu rumah saat memeriksa lokasi rekonstruksi di daerah yang dilanda topan di Provinsi Hamgyong Selatan, Korea Utara, 14 Oktober 2020. Kim Jong Un menjadi sorotan dunia saat  dirinya menangis di tayangan televisi pada akhir pekan lalu. KCNA via REUTERS
Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini


Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.


Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.


Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.


Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Foto dokumentasi militer Rusia. Tahun lalu, tiga lumba-lumba ini menghilang di musim kawin untuk mencari pasangan, tetapi kembali ke pangkalan sesudahnya. Dailymail.co.uk
Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.