TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Meksiko akan mengekstradisi gembong narkotik Joaquin Guzman Loera alias El Chapo ke Amerika Serikat. “Karena Guzman Loera telah ditangkap, proses awal ekstradisi akan dimulai,” kata Jaksa Agung Meksiko Arely Gomez seperti dilansir dari CNN pada Minggu, 10 Januari 2016.
Guzman diserahkan ke Amerika Serikat karena sejumlah dakwaan terkait narkotika yang menjeratnya. Arely mengatakan pemerintah Amerika sebelumnya sudah meminta gembong narkotik tersebut diekstradisi pada 16 Juni 2015. Namun El Chapo keburu kabur untuk kedua kalinya dari penjara di Meksiko pada 11 Juli 2015.
Guzman berhasil ditangkap kembali di Los Mochis, Sinaloa, Meksiko setelah enam bulan yaitu pada Sabtu, 9 Januari 2016. Angkatan Laut Meksiko menggerebek sebuah rumah di Los Mochis untuk menangkap buronan berkumis itu. Saat itu Guzman dilindungi oleh orang-orang bersenjata dan warga setempat yang menyebutnya sebagai Robin Hood modern. Terjadi baku tembak di sana. Lima tersangka tewas dan enam lainnya ditahan. Satu personel Angkatan Laut Meksiko terluka.
Kaburnya Guzman mempermalukan pemerintah Meksiko. Uang suap dari Guzman menjadikan Meksiko sebagai simbol korupsi. Namun pada Jumat malam, pihak berwenang mengekspos tangkapan besar mereka kepada media. Pengumuman penangkapan pemilik kartel narkotik itu bahkan diumumkan langsung oleh Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto melalui Twitter, Jumat, 8 Januari 2016 waktu setempat. “Misi tuntas. Kami telah mendapatkannya,” tulisnya. Saat ini El Chapo berada di dalam penjara Altiplano, sebuah penjara dengan pengamanan maksimal di pusat Meksiko.
Guzman terlibat dalam perselisihan dengan sesama gembong narkotik pada 1990-an yang berujung pada terjadinya inside baku tembak di Gualadaraja. Peluru yang ditembakkan Guzman menewaskan Kardinal dan Uskup Agung Guadalaraja Juan Jesus Posadas Ocampo yang saat itu berada di lokasi. Kematian Uskup Ocampo memicu amarah publik dan memaksa pemerintah memburu Guzman dan kartel-kartel lainnya.
Ia tertangkap pada 1993 dan diekstradisi ke Meksiko. Guzman berhasil kabur dari penjara pada 2001 dengan menyuap petugas penjara. Tiga tahun kemudian, ia kembali ditangkap dan dijebloskan ke penjara berkeamanan maksimum. Pada Juni lalu, ia kembali kabur hingga ditangkap enam bulan setelahnya pada Sabtu lalu.
BBC | VINDRY FLORENTIN