TEMPO.CO, Pyongyang - Di balik kabar peluncuran bom hidrogen oleh Korea Utara, terdapat seorang tokoh wanita terkenal yang oleh media barat digambarkan memiliki wajah dan suara yang akan membuat musuh Korea Utara gemetar ketakutan.
Siapapun yang mengikuti pemberitaan uji coba bom hidrogen Pyongyang, Rabu, 6 Januari 2015, akan melihat dan mendengar Ri Chun Hee mengumumkan kabar tersebut di televisi negara Korea Utara.
Nenek 72 tahun itulah yang memberitahu dunia bahwa Korea Utara telah berhasil melakukan uji bom hidrogen pertama.
Selama bertahun-tahun, apakah itu mengumumkan uji coba nuklir atau peluncuran rudal Korut, atau mencela musuh-musuhnya seperti Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang, Ri melakukan pekerjaannya dengan penuh percaya diri.
Di masa mudanya Ri adalah seorang aktris sebelum memulai karir televisi mengendalikan Korean Central Television sejak 1971, demikian dilaporkan situs Global Berita Kanada seperti dikutip dari laman Straits Times, 7 Januari 2015. Dia memimpin lembaga penyiaran itu hingga pensiun pada 2012.
"Suaranya memiliki daya tarik sehingga setiap kali ia berbicara di berita, pendengar akan tersentuh," kata laporan Reuters mengutip sebuah artikel di majalah bulanan Korea Utara Chosun Korea Utara. "Ketika Ri mengumumkan laporan dan pernyataan, musuh akan gemetar ketakutan."
Dikatakan, wanita itu telah menjalankan tugasnya di bawah semua tiga generasi dinasti Kim, mulai dari pendiri negara Kim Il Sung, anak dan penggantinya Kim Jong Il dan sekarang cucunya Kim Jong Un.
Pada 2011, Ri, dibalut hanbok hitam, pakaian tradisional Korea, tampil di TV untuk menyampaikan berita kematian pemimpin Kim Jong Il. Dia melakukan hal yang sama pada kematian ayahnya, Pemimpin Besar Kim Il Sung, pada 1994.
Saat ini Ri tinggal di Pyongyang dengan suami, anak-anak dan cucu-cucu.
STRAITSTIMES | MECHOS DE LAROCHA