Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Suriah Izinkan Bantuan Masuk Atasi Kelaparan

Editor

Suseno TNR

image-gnews
Sejumlah wanita menyisir rambut putrinya di dekat gua bawah tanah tempat penampungan pengungsi Suriah di Om al-Seer, Idlib, Suriah, 26 Desember 2015. REUTERS/Khalil Ashawi
Sejumlah wanita menyisir rambut putrinya di dekat gua bawah tanah tempat penampungan pengungsi Suriah di Om al-Seer, Idlib, Suriah, 26 Desember 2015. REUTERS/Khalil Ashawi
Iklan

TEMPO.CO, Pemerintah Suriah mengizinkan pekerja kemanusiaan mengakses daerah oposisi di dekat perbatasan Lebanon. Di tempat itu dilaporkan beberapa orang mati kelaparan dalam cuaca dingin. Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan Kamis, 7 Januari 2016, PBB menyatakan siap memberikan bantuan kemanusiaan ke Madaya. Dua kota Syiah yang telah dikuasai oleh pemberontak di Provinsi Idlib juga akan menerima bantuan ini.

Banyak warga Madaya --yang berjarak sekitar 25 km barat laut dari Damaskus-- menderita gizi buruk. Mereka juga kesulitan mendapat bahan bakar dan pasokan medis karena pengepungan pasukan rezim pemerintah sejak Juli lalu.

Abu Abdul Rahman, seorang warga Madaya, mengatakan kepada Al Jazeera, belum makan selama empat hari. Rahman dan keluarganya mencoba membatasi gerakan mereka di dalam rumah. "Tidak ada kucing atau anjing hidup di kota. Bahkan tanaman pangan pun menjadi langka," katanya seperti dilansir Al Jazeera.

Palang Merah mengatakan warga juga membakar plastik untuk menjaga diri agar tetap hangat. Rahman mengatakan ia memiliki sedikit harapan agar keluarganya bisa bertahan hidup. "Menggambarkan situasi ini sangat tragis," katanya.

Sehari sebelumnya, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, mengatakan sedikitnya 23 orang, termasuk anak-anak, tewas dalam pengepungan yang dilakukan pemberontak Madaya. "Setidaknya 300 anak di Madaya menderita kekurangan gizi," kata kelompok pemantau yang berbasis di Inggris itu. Aktivis lokal mengatakan sekitar 40 ribu orang di Madaya memiliki sedikit akses ke makanan dan obat-obatan.

Melissa Fleming, juru bicara badan pengungsi PBB, mengatakan bahwa ratusan ribu orang berada di situasi yang sama di seluruh Suriah. "Kami percaya ada 400 ribu orang di 15 kota dan kota-kota yang berada dalam situasi di mana mereka dikepung oleh berbagai pihak dalam konflik," kata Fleming seperti dilansir Al Jazeera.

"Warga sipil sama sekali tidak mendapat bantuan kemanusiaan. Tidak ada makanan, obat-obatan, tempat penampungan. Ini adalah situasi di mana orang tidak dapat bertahan hidup lagi," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pawel Krzysiek, juru bicara Palang Merah di Damaskus, juga menguraikan skala penderitaan di daerah. "Kami telah melihat laporan banyak orang yang kelaparan. Orang-orang lapar dan sangat dingin di luar sana tanpa listrik atau bahan bakar," kata Krzysiek kepada kantor berita DPA.

Petugas medis di Madaya mengatakan beberapa warga bahkan makan rumput untuk tetap hidup. "Kami tidak bisa memberikan ASI untuk bayi," kata Dr Khaled Mohammed. "Hari ini (7 Januari 2016) anak 10 tahun meninggal karena kekurangan gizi."

Oposisi Koalisi Nasional Suriah memperingatkan bencana kemanusiaan di Madaya. Kota terdekat Zabadani juga dikepung, meskipun bulan lalu dicapai kesepakatan bahwa pemberontak Sunni dibebaskan ke luar kota untuk pertukaran kaum evakuasi Syiah dan keluarganya di bagian utara Kefraya dan Fua.

Mediator PBB untuk Suriah berencana mengadakan pembicaraan damai di Jenewa pada 25 Januari 2016 untuk upaya mengakhiri konflik selama lima tahun yang menewaskan lebih dari 250 ribu orang.

AL JAZEERA | ARKHELAUS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

Bahrun Naim saat menjalani sidang kepemilikan amunisi di Pengadilan Negeri Solo, Jawa Tengah, pada 9 Juni 2011. Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menyatakan Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo alias Bahrun Naim diduga berada di balik serangan teror bom Sarinah di jalan MH Thamrin, Jakarta. ANTARA/DOK SOLOPOS/Dwi Prasetya
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.


Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Bana al-Abed dengan ibunya, Fatemah, di dekat Bryant Park di New York. nytimes.com
Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.


Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Relawan medis White Helmet. middleeasteye.net
Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal


Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Sejumlah pengungsi Suriah berada di sekitar puing-puing kamp yang terbakar di kota Bar Elias, lembah Bekaa, Lebanon, 4 Juli 2017. REUTERS/Hassan Abdallah
Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.


Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Duta Besar RI untuk Suriah Djoko Harjanto menyerahkan dua ambulans sumbangan dari rakyat Indonesia kepada rakyat Suriah, 26 Juli 2017. KBRI Damaskus
Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah


Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Seorang petugas berada dalam satu ruangan di rumah sakit bawah tanah Suriah. thesun.co.uk
Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah


Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Ratusan potongan tangan manekin berserakan di depan gerbang Kedutaan Rusia di London, Inggris, 3 November 2016. Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap serangan yang dilancarkan Rusia di Aleppo, Suriah. REUTERS
Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.


Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Pro-Assad dan oposisi berkelahi saat debat di televisi. independent.co.uk
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah


Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Seorang petugas berusaha menyelamatkan anak yang terkena serangan gas yang diduga beracun kota Khan Sheikhoun, Idlib, Suriah, 6 Maret 2017. Sekitar 100 orang tewas dan lebih dari 350 lainnya menderita sakit akibat serangan gas tersebut. Social Media Website via Reuters TV
Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.


Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Roba Al-Hajli, jurnalis pro-Assad yang dikeluarkan dari gedung PBB di Genewa. english.alarabiya.net
Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.