TEMPO.CO, Damaskus- Kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kembali merilis sebuah video berdurasi sepuluh menit yang menunjukkan mereka mengeksekusi lima orang yang dituduh sebagai mata-mata Inggris di Suriah.
Rekaman itu diedarkan media online ISIS pada Minggu, 3 Januari 2016. ISIS mengatakan lima pria tersebut mengaku datang ke Suriah untuk membuat video dan memotret situs bersejarah dengan imbalan uang di Kota Raqqa, markas ISIS.
(Baca juga: Donald Trump Tuding Hillary Clinton dan Obama 'Arsitek' ISIS)
Para pria itu berbahasa Arab, dan ISIS memperkenalkan mereka sebagai "musuh" dan "murtad." Kemudian mereka berlutut berbaris dengan mengenakan jumpsuits oranye di sebuah padang gurun. Algojo ISIS mengenakan topeng kemudian menembak mereka di bagian kepala.
Seperti dilansir Fox News pada 3 Januari 2016, sebelum penembakan itu, seorang pria bertopeng dengan aksen Inggris mengolok-olok Perdana Menteri Inggris David Cameron. Selain itu dia juga menyebut para pria yang dieksekusi sebagai "mata-mata" dan mengatakan ISIS akan menyerang Inggris suatu hari nanti.
Sekitar 800 orang warga Inggris telah pergi untuk berperang di Suriah dan Irak. Dari jumlah itu sekitar 400 orang telah kembali ke Inggris. Sebanyak 50-100 warga Inggris diperkirakan telah meninggal di Suriah dan Irak. Sisanya, sekitar 300 orang masih aktif sebagai anggota ISIS di Suriah dan Irak.
FOX NEWS|YON DEMA