TEMPO.CO, Riyadh - Kerajaan Arab Saudi mengeksekusi mati 47 orang yang dituding terlibat aksi terorisme, termasuk ulama Syiah, Nimr al-Nimr, dan pemimpin al-Qaeda, Faris al-Zahrani. Dalam pernyataan yang disiarkan melalui jaringan televisi, Menteri Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan, “Seluruh terdakwa itu terlibat terorisme di Kerajaan!”
Eksekusi yang dilaksanakan pada Sabtu, 2 Januari 2016, waktu setempat itu, menuai protes di sejumlah negara, termasuk Iran. Bahkan di Negeri Mullah ini, warga setempat menggeruduk Kedutaan Besar Arab Saudi dan melemparkan bom Molotov.
Keputusan hukuman mati untuk Nimr al-Nimr, yang dituding memimpin gerakan anti-pemerintah di kawasan timur Kerajaan, dikuatkan Mahkamah Agung pada Oktober 2015. Dia didakwa menggelorakan kebencian, permusuhan, dan membawa senjata.
Untuk tuduhan melakukan gerakan perlawanan politik, Nimr tidak menolak. Namun dia membantah tudingan membawa senjata dan menyerukan kekerasan dalam aksi antipemerintah.
Sementara itu, menurut siaran pers Kerajaan, para terdakwa yang dihukum mati itu adalah orang-orang yang terlibat kekerasan antara 2003 dan 2006 yang melibatkan kelompok al-Qaeda, yang dipimpin Faris al-Zahrani. “Zahrani salah satu pemimpin top al-Qaeda,” tulis media Saudi. Dia ditahan sejak 2004 karena menyelundupkan senjata.
Juru bicara Kementerain Kehakiman Saudi, Mansour al-Qufari, mengatakan, “Proses peradilan berjalan obyektif.”
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN