TEMPO.CO, Paris - Kepolisian Prancis mengklaim telah menggagalkan sebuah serangan teror di daerah Orleans, Prancis. Dua orang pria ditangkap pada 19 Desember lalu dan kini menjalani pemeriksaan di kepolisian.
"Salah seorang yang ditangkap mengatakan bahwa mereka berencana akan menyerang petugas kepolisian, anggota militer, dan siapa pun yang berhubungan dengan Prancis," kata Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve, Rabu, 22 Desember 2015.
Kedua pria yang ditangkap masing-masing berumur 20 dan 24 tahun. Mereka diduga baru saja berkomunikasi dengan warga Prancis lain di Suriah. Cazeneuve mengatakan, dari hasil investigasi, ada dugaan perintah serangan teror berasal dari warga Prancis di Suriah.
Selain itu, dari hasil pemeriksaan, kedua pria tersebut diduga sudah mengumpulkan dana untuk serangan dan sedang mencari senjata. Salah satu dari pria tersebut merupakan keturunan Maroko dan yang lain dari Togo.
Cazeneuve mengatakan tahun ini kepolisian Prancis telah menggagalkan 10 serangan teror. Hal ini merupakan buntut dari terjadinya serangkaian serangan teror terhadap warga Prancis. Dari penembakan kantor berita Charlie Hebdo, sampai terakhir teror Paris yang menyebabkan lebih dari 130 orang tewas.
EGI ADYATAMA | BBC