TEMPO.CO, Tel Aviv - Silvan Shalom, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Dalam Negeri Israel, mengundurkan diri dari dua jabatan tersebut. Ia juga mengundurkan diri sebagai anggota Knesset (parlemen). Pengunduran itu disampaikan pada Ahad, 20 Desember 2015, terkait dengan tudingan melakukan serangkaian pelecehan seks terhadap puluhan perempuan.
"Kami akan melakukan pemeriksaan setelah berkonsultasi dengan jaksa negara, Kepala Investigasi Kepolisian Israel, dan Divisi Intelijen," kata Jaksa Agung Yehuda Weinstein dalam sebuah pernyataan kepada media.
Menurut media Israel, sedikitnya sepuluh perempuan menuduh Shalom telah melakukan pelecehan seks terhadap mereka. Namun tak satu pun di antara mereka melaporkan kasus itu kepada kepolisian. "Mereka juga tidak melakukan gugatan," tulis media Israel. Koran Haarets menulis, satu di antara penuding bekerja di kantor Shalom.
"Keluarga saya mendukung pengunduran diri ini. Namun mereka menolak berbagai tuduhan yang dialamatkan kepada saya," ujar Shalom, anggota Partai Likud, seperti Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. "Untuk musim ini, saya memutuskan mengundurkan diri dari pekerjaan saya sebagai menteri dan anggota Knesset.''
Judy Shalom Nir-Mozes, istri Shalom, mengatakan lewat akun Twitter-nya, "Sedih, tapi anak-anak saya tidak ada masalah."
Shalom telah menjadi anggota Knesset sejak 1992. Ia pernah menduduki berbagai jabatan penting, termasuk menjadi Menteri Ilmu dan Teknologi, Menteri Keuangan, Menteri Luar Negeri, dan yang terbaru adalah Menteri Dalam Negeri.
CNN | CHOIRUL AMINUDDIN