TEMPO.CO, California - Enrique Marquez, pria yang dituding menyiapkan senjata laras panjang untuk membunuh 14 orang dalam aksi pembunuhan massal di San Bernardino, California, pada 2 Desember 2015, ditahan polisi pada Kamis, 17 Desember 2015. “Dia diduga berkonspirasi mendukung kelompok teroris,” ucap polisi.
Dalam lembaran kertas dakwaan di pengadilan terungkap bahwa ia dan salah seorang penyerang telah membuat rencana melakukan aksi radikal dan propaganda Islam selama bertahun-tahun, termasuk mendapat pengajaran dari ulama garis keras, Anwar al-Awlaki. “Dia juga mendapat pelatihan teknik membuat bom dari majalah Al-Qaeda.”
Marquez, 24 tahun, mengatakan kepada penyidik bahwa ia dan seorang penyerang telah bersahabat serta bertetangga lama dengan Syed Rizwan Farook. “Kami mendiskusikan radikalisme Islam sejak 2007,” ucapnya.
Petugas keamanan mengatakan keduanya merencanakan serangan mematikan terhadap perguruan tinggi yang mereka hadiri dan jalan bebas hambatan tersibuk di California pada 2011 dan 2012.
Menurut dokumen dakwaan di Pengadilan Distrik Federal, Kamis, 17 Desember 2015, Marquez tidak hanya membeli senjata yang digunakan untuk penembakan di San Bernardino, tapi juga menyiapkan bubuk tanpa asap kepada Farook untuk membuat bom pipa.
Marquez hadir dalam pengadilan pada Kamis siang, 17 Desember 2015, waktu setempat, untuk mendengarkan dakwaan terhadap dirinya. Bila dakwaan jaksa terbukti benar, Marquez bakal mendapat ganjaran hukuman penjara maksimal 15 tahun.
NEW YORK TIMES | CHOIRUL AMINUDDIN