TEMPO.CO, Kairo - Mesir, Senin, 14 Oktober 2015, menyatakan tim investigas tidak menemukan bukti pesawat penumpang Rusia, Metrojet, yang jatuh di Sinai menewaskan 224 orang pada 31 Oktober 2015, akibat serangan teroris.
Sebelumnya, Rusia dan sejumlah negara Barat sangat yakin bahwa Airbus A321 jatuh akibat ledakan bom. Adapun kelompok bersenjata negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut.
Kementerian Perhubungan Udara Mesir dalam keterangannya kepada media mengatakan, mereka telah menerima laporan secara lengkap atas kecelakaan angkutan udara tersebut dan sejauh ini tidak ada bukti disebabkan oleh aksi kriminal.
"Komisi investigasi teknis sejauh ini tidak menemukan sesuatu apapun terkait dengan aksi terorisme," ucap Kementerian mengutip keterangan Ayman Al-Muqaddam, kepala investigasi kecelakaan, dalam sebuah pernyataan yang diterima media massa.
Hasil temuan komisi penyelidik Mesir itu bertentangan sangat tajam dengan kesimpulan Moskow. Para pejabat keamanan Rusia berkali-kali menyampaikankeyakinannya bahwa penyebab jatuhnya Metrojet dengan nomor penerbangan 9268 pada 31 Oktober 2015 di Sinai, Mesir, akibat bom yang ditanam di dalam pesawat.
Baca Juga:
REUTERS | CNN | CHOIRUL AMINUDDIN