TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Penerbangan AirAsia di bandar udara Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA2) dilaporkan telah kembali beroperasi pada Rabu pagi, 2 Desember 2015, setelah serangkaian pembatalan dan penundaan sebelumnya yang menyebabkan para penumpang terlantar di bandara.
The Star Online melaporkan--sebagaimana dilansir dari laman Straitstimes--bahwa ruang keberangkatan telah penuh sesak dengan wisatawan pada sekitar 11 pagi waktu setempat sampai akhirnya semua penerbangan beroperasi seperti biasa.
"Jika banyak penerbangan lain dibatalkan, situasi akan lebih kacau. Sekarang tampaknya semua telah kembali normal," kata staf bandara.
The Star Online melaporkan sebelumnya bahwa ratusan penumpang terlantar di bandara setelah beberapa pilot AirAsia menderita sakit pada Selasa, 1 Desember 2015. CEO AirAsia Tony Fernandes membenarkan situasi melalui tulisan di Twitternya, "Sayangnya 13 pilot sakit menyebabkan masalah penerbangan."
Perusahaan kemudian mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu bahwa meskipun ada beberapa penundaan penerbangan, mereka tetap berupaya melayani pelanggan dengan sebaik-baiknya.
"AirAsia berusaha mencari jalan keluar untuk memastikan semua pelanggan menikmati perjalanan yang lancar. Semua pelanggan yang terkena dampak penundaan telah diberikan informasi dan bantuan yang diperlukan telah disediakan,'' kata perusahaan. "AirAsia mohon maaf atas ketidaknyamanan yang disebabkan."
Adapun beberapa penerbangan yang tertunda adalah penerbangan dalam negeri menuju Kota Baru, Tawau, Don Mueang, dan luar negeri di Chiangmai, Thailand, dan Jakarta, Indonesia.
Beberapa penumpang yang terkena dampak penundaan Selasa melampiaskan rasa frustrasi mereka pada media sosial. Salah satu dari mereka menulis di Twitter: "Penundaan dari 15.15 sampai sekarang 20.47 masih tidak ada kabar. Citra yang sangat buruk bagi negara. Yang biasanya memiliki manajemen yang buruk".
STRAITS TIMES.COM | MECHOS DE LAROCHA