TEMPO.CO, Los Angeles - Seorang pria dan wanita tersangka penyerang yang melepaskan tembakan di sebuah pusat bagi para penyandang cacat di San Bernardino, California, tewas dalam insiden baku tembak dengan polisi. Adapun tersangka ketiga ditahan.
Menurut Kepala Polisi San Bernardino, Jarrod Burguan, kedua tersangka yang tewas bersenjatakan senapan serbu dan pistol.
Pasangan tersebut bernama Syed Farook dan istrinyanya Tashfeen Malik, ditembak oleh polisi setelah terjadi insiden kejar mengejar dengan menggunakan mobil melalui jalan-jalan di kota.
Polisi mengatakan Farook dan Malik, yang masing-masing berusia 28 tahun dan 27 tahun, dicegat dan kemudian terjadi baku tembak dengan lebih dari 20 petugas. Sedangkan mobil SUV gelap mereka penuh dengan peluru.
Pengejaran tersebut terjadi sekitar empat jam setelah Farook meninggalkan pertemuan sesama karyawan kesehatan masyarakat San Bernardino county tempat di mana dia bekerja. Polisi mengatakan dia marah dan meninggalkan pertemuan tersebut lebih awal hanya untuk kembali dengan pasangannya yang membawa senjata berat.
Serangan terjadi di Inland Regional Center, yang terletak 60 mil (95km) arah timur dari Los Angeles, adalah penembakan paling mematikan di AS sejak pembantaian sekolah Sandy Hook pada tahun 2012.
Menurut Kepala Polisi San Bernardino Jarrod Burguan, salah satu petugas yang tertembak telah dibawa ke rumah sakit dengan cedera ringan. Dua senapan laras panjang dan dua pistol ditemukan di dalam SUV milik tersangka.
Seperti yang dilansir Guardian pada 3 Desember 2015, penyidik tengah menyelidiki kemungkinan tersangka tersebut meninggalkan bom di lokasi kejadian.
Menurut laporan polisi, tiga pria bersenjata rifel dilihat melarikan diri dari tempat kejadian tembakan.
Dalam konferensi persnya, Jarrod Burguan mengatakan kejadian terjadi pada Rabu, 2 Desember 2015 pada pukul 11 pagi waktu setempat dan sejauh ini motif serangan tidak jelas.
Asisten Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) Los Angeles, David Bowdich mengatakan masih belum memastikan bahwa serangan tersebut sebagai serangan teroris.
Para tersangka pelaku penembakan membawa senjata laras panjang dan mengenakan topeng serta kemungkinan memakai pakaian antipeluru. Mereka menyerbu ke dalam satu ruang konferensi yang disewa Departemen Kesehatan San Bernardino untuk menyelenggarakan pesta buat pegawainya.
Kemudian para tersangka mulai melepaskan tembakan. Sebanyak 14 orang tewas dan puluhan mengalami luka-luka.
Ini adalah penembakan massal ke 342 di AS sepanjang tahun ini, menurut Shootingtracker.com, sebuah situs yang mencatat semua kejadian dengan empat atau lebih korban (termasuk penembak).
Hingga kini jumlah korban akibat serangan tersebut sedikitnya 447 orang dikonfirmasi tewas dan 1.292 terluka.
Sebelum ini, pada Jumat 27 November 2015, tiga orang tewas dan sembilan luka-luka dalam serangan di sebuah klinik Planned Parenthood di Colorado Springs, Colorado.
GUARDIAN|YON DEMA