TEMPO.CO, Moskow - Rusia menghentikan impor sayur mayur dari Turki. Sikap ini buntut penembakan pesawat tempur Rusia oleh Turki di wilayah perbatasan Suriah dengan Turki, Selasa, 24 November 2015. Israel bakal menggantikan Turki.
Menteri Pertanian Rusia, Alexander Tkachev, dalam pengumumannya yang disampaikan kepada publik pada Rabu, 25 November 2015, mengatakan, Rusia mengalihkan impor sayuran dari Turki ke Iran, Israel, dan Maroko.
"Rusia menghentikan impor sayur mayur dari Turki baru-baru ini," tulis surat kabar Turki, Daily Sabah.
Adnan Dalgahran, seorang anggota Asosiasi Eksportir Turki, mengatakan kepada Daily Sabah, otoritas pihak cukai Rusia menolak barang-barang dari Turki dengan berbagai alasan.
Tkachev menerangkan, Turki memasok 20 persen kebutuhan sayur mayur Rusia. "Tomat adalah sayur impor pertama yang bakal dipasok oleh Iran, Maroko, Israel, Azerbaijan, Uzbekistan," kata Tkachev. Dia menambahkan, Turki memasok lebih dari 360 ribu ton tomat ke Rusia.
Baca Juga:
"Adapun Turki mengekspor sekitar 250 ribu ton jeruk, dari jumlah tersebut seperempatnya dikirim ke Rusia," tuturnya. Dia mengatakan, "Kami akan mengimpor buah jeruk dari Afrika Selatan, Maroko, Cina, Argentina, Israel, Abkhazia, dan Georgia."
Menurut data di kantor Kementeria Pertanian Rusia pada 2014, Turki mengekspor berbagai makanan dan produk pertanian ke Rusia senilai US$ 1,7 miliar atau setara dengan Rp 23 triliun. Nilai ini sama dengan angka pada tahun sebelumnya. Turki menempati posisi keempat dari negara-negara eksportir kebutuhan makan di Rusia.
YNETNEWS | CHOIRUL AMINUDDIN