TEMPO.CO, Paris - Diesel, seekor anjing gembala Belgia tujuh tahun, adalah bagian dari anggota tim Special Weapons and Tactics (SWAT) yang menyerbu sebuah blok apartemen di pinggiran Paris, Saint-Denis, Rabu dinihari, 18 November 2015. Binatang itu dilaporkan tewas setelah seorang tersangka teroris wanita melakukan bom bunuh diri.
Laman Daily Mail, Kamis, 19 November 2015, mengatakan, Diesel dikirim ke apartemen untuk mengendus jejak bom dan tersangka teroris, tapi sayang tubuhnya hancur berkeping-keping ketika seorang wanita keluar menembakkan AK-47 kemudian melakukan aksi bom bunuh diri.
Seorang polisi pelatih hewan mengatakan sangat kehilangan. "Ini seperti kehilangan salah satu rekan kami," katanya. Sedangkan sejumlah pengguna Twitter mengelu-elukan Diesel karena telah mati untuk membela negara Prancis.
Kematian anjing polisi tersebut memicu gelombang berkabung di media sosial dengan tagar Twitter #JeSuisChien. Tagar yang berarti 'saya seekor anjing dan saya tren di Twitter' itu merujuk pada ungkapan solidaritas 'Je Suis Charlie' setelah serangan teror pada majalah Charlie Hebdo pada Januari silam.
Pesan-pesan yang ditulis banyak memuji keberanian dan loyalitas Diesel. Beberapa pengguna lain mengunggah gambar anjing mereka sendiri 'menggenggam' kartu ucapan belasungkawa sebagai bentuk solidaritas.
Polisi mengunggah foto-foto kebersamaan Diesel dan anggota tim SWAT di Twitter, mengatakan Diesel sangat dibutuhkan untuk pekerjaan mereka.
Profil resmi Twitter Kepolisian Nationale bahkan memasang foto Diesel dan menulis status: "Diesel dibunuh oleh teroris dalam operasi di Saint-Denis."
DAILY MAIL | MECHOS DE LAROCHA