TEMPO.CO, Paris - Pemerintah Prancis meyakini serangan teror di Paris, yang menewaskan lebih dari 100 orang pada Jumat malam, 13 November 2015, telah direncanakan dan diatur dari Suriah.
Seperti yang dilansir Time pada 16 November 2015, Perdana Menteri Prancis Manuel Valls menjelaskan tentang teroris yang merancang serangan teror di Paris dari Suriah.
Dalam kesempatan tersebut, Valls juga menyampaikan pihak berwenang percaya serangan teror tersebut juga sedang direncanakan di negara-negara Eropa lainnya.
Menurut Valls, dua pelaku penyerangan telah diketahui namanya. Lima lainnya sudah teridentifikasi.
"Prancis berhadapan dengan ‘pasukan teroris’ sebagai lawan kelompok yang terisolasi dan sekitar 150 serangan antiterorisme semalam telah dilakukan di seluruh negeri," kata Valls.
Valls menambahkan, beberapa konser publik dan acara terkait dengan konferensi iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 30 November mendatang di Paris kemungkinan besar akan dibatalkan.
Adapun angkatan bersenjata Prancis telah meningkatkan serangan udara di Suriah terhadap kelompok bersenjata ISIS yang mengaku bertanggung jawab atas serangan Paris.
TIME|YON DEMA