TEMPO.CO, PARIS - Serangan teror mematikan di sejumlah tempat di Paris, Jumat, 13 November 2015 lalu memunculkan banyak kisah ajaib. Seperti kisah yang dialami Massimiliano Natalucci, 45 tahun, turis Italia yang selamat dari pembantaian di Paris. Pria berusia 45 tahun ini selamat dengan hanya mengalami luka gores pada salah satu kakinya dalam serangan mematikan di Gedung Konser Bataclan, yang merenggut nyawa 89 orang.
Baca juga:
TEROR PARIS: 5 Fakta Penting yang Perlu Anda Tahu
Tujuh Alasan Paris Menjadi Sasaran Serangan Teror Ekstremis
Padahal seorang temannya, yang ikut bersama Natalucci menonton konser "Eagles of Death Metal", band rock asal California, tak seberuntung Natalucci. Ia harus menjalani operasi setelah bahunya ditembus peluru. "Teroris-teroris itu hanya tiga meter dari anak saya," kata ayahanda Natalucci kepada koran Italia, Corriere Andriato.
Menurut sang ayah, tulis situs Telegraph, ini adalah yang kedua kali Natalucci lolos dari lubang tragedi pembantaian. Sekitar 30 tahun lalu, Natalucci selamat dari bencana di Stadion Heysel Brussel.
Saat itu Natalucci baru berusia 15 tahun ketika ia dan ayahnya, juga sang paman, terperangkap dalam kekacauan di Stadion Heysel di Brussels. Kala itu dinding stadion runtuh sebelum final piala Eropa 1985 dimulai antara Liverpool dan Juventus. Tragedi Heysel waktu itu menewaskan 39 orang.
Ayah Natalucci mengaku hanya bisa mensyukuri mukjizat bekerja sehingga Natalucci seperti punya nyawa rangkap dua dan lolos dari maut. Frederica, sang adik, seperti dikutip AFP menuturkan, barangkali kemujuran Natalucci karena ciuman dari Paus Jean Paul II yang diterimanya di Roma sewaktu masih berusia delapan tahun.
TELEGRAPH | AFP
Baca juga:
Drama Teror Paris: Allahu Akbar, Isi Pelor Lagi, Lalu Tembak-tembak!
Teror Paris: Foto Mengerikan, Tempat Konser Bersimbah Darah