TEMPO.CO, Paris - Suasana Paris mulai pulih pada Minggu, 15 November 2015, setelah serangan teror melanda Ibu Kota Prancis yang menewaskan lebih dari 129 orang. Warga mulai keluar menikmati hari libur, di sejumlah kawasan, meski masih banyak toko tutup. Banyak polisi dan tentara berjaga dengan senapan di sejumlah kawasan, salah satunya di pintu masuk stasiun metro Gare de L'est. "Masih banyak toko tutup setelah peristiwa Jumat," kata seorang penjaga toko aksesori telepon seluler di stasiun metro kepada Tempo. "Biasanya hari minggu sudah ramai."
Meski tak semua buka, hampir semua fasilitas transportasi publik tetap berjalan normal. Di stasiun kereta api Gare du Nord, Paris, yang menghubungkan Kota Paris dengan London, dan EuroStar, kereta tetap berjalan normal. Meskipun, seperti dilansir kantor berita Antara, ada beberapa penundaan perjalanan dari dan menuju Paris.
Situasi normal juga terlihat dari stasiun Gare du Nord hingga menyusuri jalan daerah Montmartre, obyek wisata Basilika Sacre Coeur dengan distrik klub malam yaitu Moulin Rouge. Sepanjang jalan itu terlihat kehidupan berjalan lancar meskipun ada beberapa toko tutup.
Pemerintah Paris hanya menutup dua ikon kota: Menara Eiffel dan Musiem Louvre hingga waktu yang tak terbatas. Bahkan pada malam hari, lampu Eiffel yang biasa menerangi hingga tepi Sungai Seine itu dimatikan sama sekali.
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Paris meminta warga negara Indonesia (WNI) yang menetap atau sedang berada di Prancis, khususnya di Paris dan sekitarnya, untuk meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati saat berada di tempat umum dan keramaian.
Hingga saat ini di Prancis terdapat sekitar 1.700 warga negara Indonesia. Dari jumlah tersebut sekitar seribuan tinggal di Prancis, 300-an di antaranya mahasiswa. Ada sekitar 500 warga negara Indonesia yang menikah dengan warga setempat.
Meski tidak ada korban, Kedutaan Besar Republik Indonesia(KBRI) Paris mengeluarkan surat edaran mengimbau WNI untuk selalu waspada dan menghindari keramaian. Selain KBRI Paris, sejumlah KBRI di Eropa, seperti KBRI Berlin; KBRI Den Haag, Belanda; dan KBRI Praha, Ceko, juga mengeluarkan imbauan serupa.
PURWANI DIAH PRABANDARI (PARIS)
TEMPO.CO, PARIS - Suasana Kota Paris mulai pulih pada Minggu, 15 November 2015, setelah serangan teror melanda Ibu Kota Prancis yang menewaskan lebih dari 129 orang. Warga mulai keluar menikmati hari libur, di sejumlah kawasan, meski masih banyak toko tutup. Banyak polisi dan tentara berjaga di sejumlah kawasan, dengan senapan, salah satunya di pintu masuk stasiun metro Gare de L'est. "Masih banyak toko tutup setelah peristiwa Jumat," kata seorang penjaga toko aksesori telepon seluler di stasiun metro kepada Tempo. "Biasanya hari minggu sudah ramai,"
Meski tak semua buka, hampir semua fasilitas transportasi publik tetap berjalan normal. Di stasiun kereta api Gare du Nord, Paris, yang menghubungkan Kota Paris dengan London, dan EuroStar, kereta tetap berjalan normal. Meskipun, seperti dilansir kantor berita Antara, ada beberapa penundaan perjalanan dan menuju Paris.
Situasi normal juga terlihat dari stasiun Gare du Nord hingga menyusuri jalan daerah Montmartre, obyek wisata Basilika Sacre Coeur dengan distrik klub malam yaitu Moulin Rouge. Sepanjang jalan itu terlihat kehidupan berjalan lancar meskipun ada beberapa toko tutup.
Pemerintah Paris hanya menutup dua ikon kota: Menara Eiffel dan Musiem Louvre hingga waktu yang tak terbatas. Bahkan pada malam hari, lampu Eiffel yang biasa menerangi hingga tepi Sungai Seine itu dimatikan sama sekali.
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Paris meminta warga negara Indonesia (WNI) yang menetap atau sedang berada di Prancis, khususnya di Paris dan sekitarnya, untuk meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati saat berada di tempat umum dan keramaian.
Hingga saat ini di Prancis terdapat sekitar 1.700 warga negara Indonesia. Dari jumlah tersebut sekitar seribuan tinggal di Prancis, 300-an di antaranya mahasiswa. Ada sekitar 500 warga negara Indonesia yang menikah dengan warga setempat.
Meski tidak ada korban, Kedutaan Besar Republik Indonesia(KBRI) Paris mengeluarkan surat edaran mengimbau WNI untuk selalu waspada dan menghindari keramaian. Selain KBRI Paris, sejumlah KBRI di Eropa, seperti KBRI Berlin; KBRI Den Haag, Belanda; dan KBRI Praha, Ceko, juga mengeluarkan imbauan serupa.
PURWANI DIAH PRABANDARI (PARIS)