TEMPO.CO, Paris - Kota Paris, Prancis, diguncang serangkaian teror pada Jumat malam, 13 November 2015, yang menewaskan sedikitnya 60 orang.
Dalam hitungan menit, tiga tempat menjadi sasaran teror di Kota Paris, Prancis. Teroris melancarkan aksinya pertama kali di gedung konser terkenal di Kota Paris, Bataclan.
Simak: Begini Detik-detik Serangan Bom Teror Paris
Seperti diberitakan The New York Times, tembakan pertama diarahkan ke Bataclan. Saat itu band asal Amerika, The Eagles of Death Metal, sedang menggelar pertunjukan musik di gedung itu. Pelaku teror menyandera sedikitnya seratus orang.
Serangan kedua diarahkan ke sebuah restoran di Jalan 10th Arrondissement. Menurut polisi, lusinan orang tewas ditembak pelaku teror.
Terakhir, pelaku teror menyerang satu bar dekat stadion olah raga Stade de France. Dua ledakan terdengar dari sana. Saat ledakan terdengar, di Stade de France tengah berlangsung pertandingan bola antara tim Prancis dan Jerman.
Presiden Prancis Francois Hollande kemudian bertindak cepat dengan memerintahkan penutupan perbatasan negara itu. Hollande juga menggerakkan militer untuk mengatasi situasi darurat.
SIMAK: Bom Teror Paris, Presiden Hollande Tetapkan Darurat
Menurut Hollande, aksi serangan teroris ke Prancis pada Jumat itu belum pernah terjadi sebelumnya.
Tahun lalu, aksi teroris mengguncang Kota Paris setelah tabloid Charlie Hebdo menerbitkan kartun satir Nabi Muhammad. Sebanyak 12 orang tewas dibunuh pelaku yang mengarahkan tembakan ke kantor media itu saat rapat redaksi berlangsung.
NEW YORK TIMES | MARIA RITA