TEMPO.CO, Moskow - Setelah jatuhnya pesawat komersial Metrojet yang menewaskan semua penumpangnya, pemerintah Rusia memulangkan semua warganya dari Mesir.
Seperti dilansir Time pada Senin, 9 November 2015, Rusia menerbangkan 11 orang warganya yang sedang berwisata dari Mesir selama akhir pekan.
"Wisatawan Rusia meninggalkan Mesir tanpa bagasi, yang kemudian akan dikirim ke daerah dengan penerbangan reguler," kata Wakil Perdana Menteri Arkady Dvorkovich.
Penerbangan khusus untuk mengevakuasi turis yang terdampar itu terus dilakukan sejak Moskow menghentikan semua penerbangan dari Mesir pada Jumat pekan lalu.
Langkah itu dilakukan menyusul kecelakaan pesawat Metrojet 9268 yang pecah di atas Semenanjung Sinai pada 31 Oktober 2015.
Sebanyak 224 penumpang pesawat Airbus A321-200 tewas dalam kecelakaan itu. Pesawat baru 23 menit lepas landas dari bandara Mesir, Sharm el-Sheikh, menuju ke St Petersburg, Rusia. Sebagian besar penumpang adalah warga negara Rusia.
Wakil Ketua Senat Amerika Serikat Komite Intelijen Dianne Feinstein menuturkan ada "kemungkinan kuat" bahwa bom telah menjatuhkan jet tersebut.
Selain Rusia, Inggris mengangkut wisatawannya dari Mesir. Inggris membatalkan penerbangan ke Mesir sejak Rabu lalu. Hingga kini, negara tersebut telah mengangkut 3.500 wisatawannya pulang dari Mesir.
TIME | YON DEMA