TEMPO.CO, Mesir - Tim investigasi gabungan Rusia, Jerman, Prancis, dan Mesir mulai memeriksa kotak hitam pesawat Metrojet Rusia milik maskapai Kogalymavia yang jatuh di Sinai, Mesir. Kotak hitam yang dibuka pertama adalah cockpit voice recorder (CVR).
"Dari rekaman kokpit, terdengar suara aneh yang sama sekali tidak menunjukkan karakteristik dari penerbangan normal," kata seorang investigator Mesir yang menolak disebutkan namanya, seperti dikutip Al Jazeera, Rabu, 4 November 2015. Tak dijelaskan apa yang dimaksud suara aneh itu.
Namun investigator Mesir itu menyebut, ketika suara aneh itu terdengar, waktu menunjukkan ketika pesawat Rusia itu belum hilang dari radar. Tak terdengar pula pilot memberikan panggilan darurat kepada otoritas setempat.
The Guardian melansir informasi yang dilaporkan kantor berita Rusia, Interfax, soal transkrip rekaman kokpit dari kotak hitam pesawat Rusia itu. Transkrip itu kini dianalisis pakar Mesir serta Rusia bersama pihak Airbus dan Irlandia, tempat pesawat itu terdaftar.
Dari rekaman itu, diketahui pilot pesawat Airbus A-321 itu terakhir kali berkomunikasi dengan pihak air traffic control (ATC) Mesir sekitar empat menit sebelum pesawat menghilang dari radar pada Sabtu, 31 Oktober 2015. Komunikasi itu merupakan aktivitas rutin dan tidak ada keanehan yang terdengar.
Seorang investigator, seperti dikutip Interfax, menuturkan suara aneh dalam kokpit yang tidak biasa terjadi dalam penerbangan normal itu mengindikasikan adanya peristiwa tiba-tiba dan tidak diharapkan menimpa penerbangan itu. "Ada situasi darurat di dalam pesawat yang mengejutkan awak pesawat, dan pilot tidak sempat mengirim sinyal darurat," ucap sumber itu.
Informasi ini masih belum bisa diverifikasi kebenarannya. Tim penyidik belum mau merilis data ataupun temuan mereka ke publik.
WDA | THE GUARDIAN | INTERFAX | REUTERS | ALJAZEERA