TEMPO.CO, Teheran - Setelah sebelumnya mendapat tawaran bergabung, Iran dilaporkan menerima undangan Amerika Serikat dan Rusia pekan ini untuk membicarakan resolusi politik yang mungkin dilakukan terkait dengan perang saudara Suriah.
Pembicaraan itu, sebagaimana dilansir dari laman New York Times, akan menjadi perundingan formal pertama Menteri Luar Negeri Amerika, John Kerry, dengan Teheran pada isu-isu di luar kesepakatan nuklir yang tercapai pada Juli.
Informasi kesepakatan itu didapat setelah badan semi resmi ISNA, mengutip juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Marziyeh Afkham, menyebut Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dan rekannya dari Rusia, Sergey V. Lavrov, membahas perundingan yang akan diselenggarakan di Wina, dalam percakapan telepon pada Selasa malam dan Rabu pagi.
Rusia sendiri diketahui telah mendesak dimasukkannya Iran dalam pembicaraan, satu-satunya kekuatan utama lain selain Rusia yang memberi dukungan militer kepada Presiden Bashar al-Assad.
Pejabat tinggi Amerika baru-baru ini juga mengakui tidak mungkin terjadi pembicaraan serius untuk suksesi politik di Suriah bila Teheran tidak terlibat. "Sulit untuk membayangkan sebuah solusi krisis di Suriah tanpa Iran," kata Antony J. Blinken, wakil sekretaris negara yang berada di Paris dalam persiapan perundingan pada Jumat, seperti dikutip France24.
Laman NY Times mengatakan negara yang terlibat dalam pembicaraan minggu ini, selain Rusia dan Amerika Serikat, adalah Inggris, Prancis, Jerman, Mesir, Yordania, Qatar, Arab Saudi, Turki, dan Uni Emirat Arab.
NEW YORK TIMES | MECHOS DE LAROCHA