TEMPO.CO, Kabul - Setelah gempa dahsyat menghantam Afganistan pada Senin, 26 Oktober 2015, tim penyelamat masih berjuang untuk bisa mencapai daerah-daerah yang terkena gempa di Pakistan dan Afganistan.
Menurut pejabat Afganistan dan Pakistan, korban tewas dari dua negara tersebut telah mencapai 311 orang. Rinciannya, 237 orang tewas di Pakistan dan 74 orang tewas di Afganistan.
"Gempa ini adalah salah satu yang terkuat dalam beberapa dekade terakhir," kata kepala eksekutif Afghanistan, Abdullah Abdullah.
Di antara korban tewas tersebut, terdapat 12 siswa sekolah menengah. Mereka tewas terkena reruntuhan bangunan saat hendak menyelamatkan diri.
Baca: Gempa di Afganistan, Wisma Indonesia Retak
"Banyak rumah dan bangunan di kota hancur," kata Arbab Muhammad Asim, Wali Kota Peshawar.
Gempa berkekuatan 7,5 pada skala Richter itu berpusat di bawah pegunungan Hindu Kush di Provinsi Badakhshan, Afganistan. Kawasan ini jarang penduduknya serta berbatasan dengan Pakistan, Tajikistan, dan Cina.
Wais Ahmad Barmak, menteri Afganistan untuk manajemen bencana, mengatakan 266 orang terluka di Afganistan. Sedangkan di Pakistan, pihak berwenang mengatakan mereka tengah berjuang untuk menjangkau daerah-daerah yang terkena dampak gempa di daerah terpencil di pegunungan.
Hari ini, Selasa, 27 Oktober 2015, tentara dilaporkan menggunakan helikopter untuk mengangkut pasokan makanan, obat-obatan, dan pakaian untuk para korban dan berusaha memperbaiki jalur komunikasi yang sempat terganggu oleh tanah longsor.
Jumlah korban, sebagaimana dilansir dari situs ABC News, diperkirakan terus bertambah. Informasi tentang jumlah korban yang disebabkan oleh gempa dahsyat itu menunggu hasil investigasi tim penyelamat.
MECHOS DE LAROCHA | ABC NEWS