TEMPO.CO, Beirut - Iran mengirimkan ratusan pasukan ke wilayah utara dan tengah Suriah untuk bergabung bersama kelompok bersenjata Libanon, Hezbullah, menghadapi pemberontak. Pengerahan personil militer ini untuk pertama kalinya dilakukan dalam kancah perang saudara di Suriah di tengah meningkatnya serangan udara Rusia. Keterangan tersebut disampaikan para aktivis, Rabu, 14 Oktober 2015.
Kehadiran mereka dianggap kian memperkeruh perang saudara di Suriah yang diklaim telah melumat 250 ribu nyawa dan menyebabkan separuh penduduk negeri itu kehilangan tempat tinggal. Hal itu diperkuat pula keterlibatan militer Rusia di sana.
Rusia mulai melakukan serangan udara di Suriah pada 30 September 2015, dengan dalih bahwa serangan yang dilakukan itu untuk memperlemah Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) serta kelompok teroris lainnya di Suriah. Tetapi Barat dan pemberontak Suriah mengatakan hampir seluruh serangan Rusia difokuskan pada kawasan tengah dan utara Suriah atau di daerah yang bukan basis pertahanan mereka.
Sementara itu, kehadiran pasukan Iran untuk berperang di bawah lindungan serangan udara Rusia semakin menunjukkan bahwa tujuan utama Rusia adalah menopang kekuatan pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
"Pengiriman pasukan Hizbullah dan Iran bakal memperkuat pemerintahan Presiden Assad yang ditakdirkan segera berakhir," ucap Jamil Saleh, pemimpin Tajammu Alezzah yang juga agen CIA pendukung faksi Tentara Pembebasan Suriah, kepada Associated Press.
Dia menambahkan, kehadiran pasukan mereka di darat bukan hal baru tetapi selama ini dirahasiakan. "Sekarang mereka berlindung di balik Rusia," tuturnya.
Seorang pejabat yang tak bersedia disebutkan namanya dan mengetahui detail operasi militer di Suriah mengatakan, pasukan Iran berjumlah sekitar 1.500 personil tiba di Suriah dua pekan lalu setelah Rusia mulai melancarkan gempuran udara dan meningkatkan serangannya dalam beberapa hari ini. "Iran yang mendapatkan dukungan dari Hizbullah juga mengirimkan gelombang militannya ke Suriah," ujarnya kepada AP.
Dia menjelaskan, pasukan Iran tiba di lapangan terbang Damaskus dan diangkut ke pangkalan militer di kota pantai Latakia. "Dari kota ini selanjutnya mereka dikerahkan ke sebelah utara Provinsi Idlib dan Aleppo."
Pejabat ini menambahkan, pasukan Iran dan sekutunya sedang mempersiapkan serangan besar terhadap para pemberontak di Provinsi Aleppo yang akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang. Sementara itu Syrian Observatory for Human Rights dalam laporannya, Rabu, 14 Oktober 2015, mengatakan, pasukan Iran tiba di Suriah dan dibawa ke pangkalan militer di Kota Jableh.
HUFFINGTONPOST | CHOIRUL AMINUDDIN