TEMPO.CO , Hong Kong: Panda raksasa Ying Ying, yang diharapkan akan melahirkan anak panda raksasa Hong Kong pertama, dilaporkan justru telah mengalami keguguran.
Kehamilan Ying Ying dikonfirmasi pada akhir September lalu dan sejak itu ia telah dipantau secara ketat tanda-tanda persalinannya. Namun, scan ultrasound dilakukan pada Selasa dan Rabu menunjukkan bahwa janin bayinya telah rusak.
Dokter di taman hiburan Ocean Park mengatakan, sebagaimana dikutip dari BBC, Rabu, 7 Oktober 2015, mereka sangat kecewa karena telah berusaha selama empat tahun untuk mengusahakan kehamilan Ying Ying.
"Scan jelas menunjukkan janin yang kami pantau telah berhenti berkembang dan struktur janin tidak lagi tumbuh," kata dokter hewan Ocean Park, Lee Foo Khong.
Awal tahun ini, Ying Ying yang telah berusia 10 tahun, dikawinkan secara alami dan juga inseminasi buatan.
Panda seberat 100 kilogram itu, digambarkan oleh Ocean Park sebagai binatang yang ingin tahu, aktif, dan waspada, berusaha untuk kawin alami dengan dua panda jantan pada lima kesempatan berbeda dan salah satu upaya itu berhasil. Tetapi untuk meningkatkan peluang kehamilan yang layak, Ying Ying juga menjalani inseminasi buatan.
Reproduksi panda merupakan proses yang sangat sulit, karena betina panda hanya berovulasi sekali setahun. Hal serupa juga terjadi pada si panda raksasa, Ying Ying, yang menyerap kembali janin dalam rahim pada tahap akhir kehamilan. "Terutama untuk ibu yang pertama kali karena kurangnya pengalaman mereka," kata Wang Chengdong, dokter dari Konservasi dan Pusat Penelitian untuk Panda Raksasa Cina.
Masa kehamilan biasanya lima bulan dan satu atau dua anak akan biasanya lahir.
Ocean Park, bersama dengan spesialis Wolong, dikatakan akan terus mempelajari data yang dikumpulkan selama kehamilan sebagai upaya untuk mempelajari lebih lanjut tentang keguguran panda raksasa itu.
BBC.COM | MECHOS DE LAROCHA