TEMPO.CO, New York - Umat muslim di kota New York Amerika Serikat patut bersuka cita, pasalnya untuk pertama kalinya dalam sejarah Amerika Serikat, sekolah-sekolah diliburkan saat hari raya Idul Adha.
Untuk pertama kalinya, sekitar 1,1 juta anak sekolah di lebih dari 1.800 sekolah umum di New York diliburkan pada 24 September 2015 untuk memperingati hari raya kurban.
Kebijakan tersebut diluncurkan oleh walikota New Yok, Bill de Blasio pada Maret silam. Dalam kebijakan tersebut Balsio mengumumkan bahwa sekolah umum di New York akan mendapatkan dua hari libur tambahan, yaitu pada Idul Fitri dan Idul Adha, selain hari besar Kristen dan libur Yahudi.
Hal tersebut mendapat sambutan baik dari masyarakat muslim di kota terbesar di Amerika tersebut yang selama ini dihantui Islamphobia.
"Ini adalah kemenangan besar untuk benar-benar melihat masa depan," kata Linda Sarsour, anggota Koalisi untuk Liburan Sekolah Muslim dan seorang aktivis New York.
"Sebagai seorang imam serta orang tua saya sangat senang," ujar Syamsi Ali, direktur Pusat Muslim Jamaika di Queens.
"Saya yakin kebijakan semacam ini dari pemerintah akan mendorong umat Islam untuk lebih merasa memiliki," kata Ali seperti yang dilansir Channel News Asia pada 24 September 2015.
Ibrahim Hooper, juru bicara Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), organisasi Muslim terbesar di negara itu, setuju bahwa liburan datang pada saat yang tepat.
"Di tengah lonjakan sentimen anti-Muslim dalam masyarakat kita seperti yang kita lihat dengan Donald Trump, Ben Carson, dan penangkapan seorang remaja Muslim, yang mengirimkan pesan negatif, ini merupakan pesan yang sangat positif," dia berkata.
Selain New York, kota lain yang juga memberikan hari libur untuk hari raya Idul Adha, yakni New Jersey, Massachusetts dan Vermont. Untuk kota-kota lainya kini masih diperjuangkan oleh para aktifis.
CHANNEL NEWS ASIA|YON DEMA