TEMPO.CO, Washington, DC- Presiden Indonesia Joko Widodo dijadwalkan mengunjungi Amerika Serikat pada 26 Oktober mendatang. Hal ini terungkap dalam pertemuan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno L.P. Marsudi dengan Menlu AS John F. Kerry di Washington, DC, Senin kemarin waktu setempat.
“Saya ingin pastikan dengan Menlu Kerry bahwa kunjungan Presiden Jokowi ke AS memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat," bunyi pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri yang diterima Tempo pada Selasa, 22 September 2015.
Dalam kunjungan Jokowi, Presiden Barack Obama direncanakan menyambut di Ruang Oval. Pertemuan di Ruang Oval di antara kedua kepala negara dilakukan terakhir kali pada sepuluh tahun lalu saat Indonesia masih dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono. Sebagai tamu khusus pemerintah AS, Jokowi akan beristirahat di Blair House selama kunjungan di Washington, DC.
“Pertemuan di Oval Office dan tempat peristirahatan Presiden Jokowi di Blair House memberikan simbol kedekatan hubungan kedua negara,” ujar Retno.
Kunjungan Jokowi dilakukan seiring dengan lima tahun kemitraan komprehensif Indonesia dan AS yang diluncurkan pada 2010. “Saat kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Amerika Serikat, kedua kepala negara direncanakan akan meluncurkan hubungan Indonesia dan AS yang lebih strategis,” ucapnya.
Dalam pertemuan tersebut, kedua menlu juga membahas kerja sama untuk mempromosikan toleransi dan moderasi dalam menyikapi berbagai tantangan fenomena radikalisme global. Secara khusus, Retno mengangkat pentingnya memanfaatkan masjid Indonesia di Washington, DC, sebagai pusat penyebaran pluralisme.
Menlu Kerry menggarisbawahi bahwa Indonesia merupakan negara besar terkait dengan toleransi dan pluralisme. Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki peran penting dalam mengatasi berbagai ancaman radikalisme dan ekstremisme di dunia dewasa ini.
AS merupakan mitra dagang terbesar keempat bagi Indonesia dengan total perdagangan tahun 2014 mencapai US$ 27,7 miliar. Di bidang investasi, AS menduduki peringkat keenam di Indonesia dengan nilai investasi US$ 1,3 miliar. Sedangkan jumlah kunjungan wisatawan AS ke Indonesia mencapai 234.117 pada 2014.
NATALIA SANTI