TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Mustafa bin Ibrahim Al Mubarak mengumumkan hasil penyelidikan sejauh ini atas tragedi crane di Masjidil Haram menemukan adanya unsur kelalaian. Mustafa membenarkan ada kesalahan operasional dalam penggunaan crane yang kemudian jatuh menimpa ratusan jemaah haji itu.
Mustafa mengatakan Raja Salman telah menginstruksikan agar hasil penyelidikan itu diserahkan pada jaksa penuntut umum agar segera disusun daftar tuntutan yang akan dikenakan pada grup Bin Ladin Saudi, perusahaan kontraktor yang bertanggung jawab dalam proyek perluasan Masjidil Haram.
Baca Juga:
"Grup Bin Ladin harus menaati seluruh keputusan hukum berkaitan dengan kasus ini," kata Mustafa di Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta, Jumat, 18 September 2015.
Beberapa kesalahan operasional dalam proyek yang dikerjakan perusahaan milik keluarga Osama bin Laden itu adalah tidak menurunkan crane utama saat sedang tidak beroperasi sehingga jatuh saat ada hembusan angin kencang. Selain itu, crane seharusnya tak ditempatkan menghadap ke arah dalam Masjidil Haram.
Akibat kelalaian itu, crane utama yang digunakan dalam proyek perluasan Masjidil Haram jatuh menimpa ratusan jemaah haji yang sedang menanti waktu salat Maghrib pada Jumat, 11 September 2015 lalu. Sebanyak 107 jemaah dari berbagai negara meregang nyawa dan ratusan lainnya luka-luka.
Menurut Mustafa, Group Bin Ladin Saudi, akan diminta bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut. "Pemerintah telah menginstruksikan agar operasional perusahaan milik bin Laden dihentikan sementara," ucap dia.
Pemerintah Arab Saudi, ujar Mustafa, juga tak mengizinkan perusahaan tersebut mengikuti tender untuk proyek-proyek pemerintah lainnya di masa depan. Pejabat eksekutif di perusahaan Bin Laden juga sudah dicegah untuk bepergian ke luar negeri.
Perusahaan Bin Laden diminta menanggung sebagian kerugian akibat kecelakaan. Seluruh crane yang digunakan dalam proyek pembangunan di Masjidil Haram akan dievaluasi secara menyeluruh untuk memastikan standar keselamatan dan keamanan telah terpenuhi.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA