TEMPO.CO, Moskow - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov membenarkan sejumlah berita bahwa negaranya telah menerbangkan peralatan militer ke Suriah sebagai bentuk bantuan kemanusiaan. Sebelumnya, Amerika Serikat dan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) memperingatkan Moskow atas keterlibatan negeri itu dalam konflik Suriah.
"Sejumlah pesawat Rusia tengah mengirimkan perlengkapan militer ke Suriah sesuai kontrak dan untuk tujuan kemanusiaan," kata Lavrov kepada para wartawan di Moskow pada Kamis, 10 September 2015.
Surat kabar Rusia, Kommersant, edisi Kamis, 10 September 2015, melaporkan, di antara senjata yang dikapalkan ke Damaskus adalah kendaraan lapis baja pembawa personel militer BTR-82.
Sebelumnya, Moskow berkeras menyatakan kepada publik bahwa penerbangan ke Suriah semata-mata untuk tujuan kemanusiaan. Laporan wartawan Al Jazeera, Peter Sharp, dari Moskow menyebutkan tidak ada sesuatu yang berubah dan Rusia telah mengirimkan berbagai keperluan pemerintah Suriah selama beberapa tahun.
"Sejak 60 tahun silam, Rusia telah menyuplai Suriah dengan berbagai senjata, penasihat, dan perlengkapan militer. Benar-benar tidak ada yang berubah," Sharp melaporkan. "Antara 2009 dan 2011, Rusia menyuplai 71 persen kebutuhan militer Suriah, di antaranya jet hingga peralatan militer sistem pertahanan udara."
Kremlin menolak berkomentar atas berbagai laporan yang menyebutkan pasukan Rusia telah berada di Suriah serta sejumlah sumber di Libanon mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa pasukan Rusia ikut serta dalam operasi militer di sana.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN