TEMPO.CO, Oslo - Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) memamerkan dua sandera di majalah online mereka dengan tulisan "Obral". Dua sandera--asal Cina dan Norwegia--yang ada di foto itu mengenakan baju penjara berwarna kuning.
Majalah online yang dikelola ISIS, Dabiq, mengidentifikasi si pria Norwegia sebagai Ole Johan Grimsgaard-Ofstad, 48 tahun, asal Oslo dan pria Cina sebagai Fan Jinghui, 50 tahun, konsultan lepas dari Beijing.
Disebutkan pula nomor telegram "bagi siapa saja yang ingin membayar tebusan untuk pembebasan mereka dan transfernya".
Tidak dijelaskan kapan dan bagaimana kedua sandera itu tertangkap. Kelompok ISIS mengendalikan sebagian besar wilayah Irak dan Suriah dan telah membunuh beberapa tawanan dengan sadistis, lalu mem-posting videonya di Internet.
Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg, dalam jumpa pers di Oslo, Rabu, 9 September 2015, memastikan salah satu sandera adalah warga negaranya berusia 40-an tahun. Menurut dia, pria itu ditangkap pada akhir Januari lalu.
"Para penculik telah mengajukan sejumlah tuntutan dan uang tebusan," katanya. "Kami tidak akan menyerah pada tekanan teroris dan penjahat. Norwegia tidak akan membayar uang tebusan."
Meski tidak mau membayar uang tebusan, Solberg menyatakan pemerintahnya berusaha menggunakan berbagai saluran dan bekerja sama dengan berbagai negara untuk membebaskan sandera.
Adapun Cina belum memberi pernyataan terkait dengan kabar penyanderaan tersebut.
ASSOCIATED PRESS | NATALIA SANTI