Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Warga Suriah Eksodus ke Eropa, Bukan ke Negara Arab  

image-gnews
Dua orang anak kecil tengah bermain di area stasiun Budapest's Keleti. Pemerintah Hongaria awalnya melarang para imigran memasuki area stasiun, beberapa aksi kekerasan terjadi saat para pengungsi berusaha memaksa masuk area stasiun. Frankfurt, Jerman, 6 September 2015.  REUTERS / Kai Pfaffenbach
Dua orang anak kecil tengah bermain di area stasiun Budapest's Keleti. Pemerintah Hongaria awalnya melarang para imigran memasuki area stasiun, beberapa aksi kekerasan terjadi saat para pengungsi berusaha memaksa masuk area stasiun. Frankfurt, Jerman, 6 September 2015. REUTERS / Kai Pfaffenbach
Iklan

TEMPO.CO, Muenchen-  Ada tanda tanya besar saat ratusan ribu warga Suriah melakukan eksodus menuju negara-negara Eropa, seperti Hungaria, Austria, Jerman, dan Inggris. Mengapa Eropa? Mengapa tidak pergi ke negara-negara Arab yang kaya minyak?

Menurut International Business Times, ada beberapa faktor Eropa menjadi magnet besar bagi warga Suriah. Salah satu magnet itu adalah niat baik dari negara seperti Jerman. Selain ekonominya yang kuat, pemerintahan Kanselir Angela Merkel juga berjanji tidak akan menepatkan batasan soal jumlah aplikasi suaka.

"Tidak akan ada batas atas yang ditetapkan pada penerimaan orang-orang yang melarikan diri penganiayaan dan membutuhkan perlindungan," kata Manfred Schmidt, Kepala Migrasi Jerman, pekan lalu.

Ini berbeda dengan negara-negara Teluk yang cenderung diam terhadap pengungsi. Secara geografis, para pengungsi Suriah memang lebih mudah menuju Eropa ketimbang ke Arab Saudi, misalnya. Untuk ke Arab, warga Suriah harus melewati negeri konflik lain, seperti Libanon dan Irak. Sedangkan untuk ke Eropa, mereka tinggal menyeberang ke Turki atau Yunani. Lalu dengan naik bus, berjalan kaki atau naik kereta menuju Hungaria, Austria, dan Jerman. Menurut The Guardian, rute favorit mereka adalah Istanbul (Turki)-Athena (Yunani)-Subotica/Rozke/Kanjiza-Budapest (Hungaria).

Baca juga:
Pertemuan Novanto-Trump:  Kenapa Dalih Ketua DPR   Mengada-ada
Drama Budi Waseso: Jokowi-JK Menguat, Kubu Mega Menyerah?

Jumlah pengungsi dari daerah konflik Timur Tengah setidaknya 350 ribu yang mencapai perbatasan Uni Eropa. Sabtu lalu, ribuan pengungsi yang sebagian besar lari dari perang di Suriah itu pergi dari Hungaria setelah mendapatkan perlakuan keras dari pemerintah. Mereka melintasi Austria dengan tujuan Jerman. “Perang telah merampok impian kami, mencuri rumah-rumah kami,” kata Ahmad Yusuf, 62 tahun, pengungsi asal Suriah.

Di antara negara Uni Eropa, Jerman muncul sebagai tujuan favorit para pencari suaka dan imigran. Lebih dari 3.000 pengungsi yang Sabtu lalu tiba di Kota Muenchen pada tengah hari dan secara keseluruhan akan ada sekitar 7.000 yang akan datang pada hari itu.

Reaksi orang Jerman untuk pendatang baru memang belum sepenuhnya positif. Pegida, kelompok anti-Islam yang memproklamasikan diri sebagai neo-Nazi, telah berusaha mencegah para pengungsi memasuki negara itu dengan melakukan protes keras dan bahkan menyerang kamp-kamp pengungsi. Freital dan Heidenau, dua kota kecil di tenggara Jerman, dikenal sebagai tempat subur bagi kekerasan terhadap pengungsi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun banyak juga penduduk setempat yang menyambut para pengungsi dengan tangan terbuka seperti yang ditunjukkan di stasiun Muenchen, Sabtu lalu. Sekelompok warga berkumpul di sana menyambut para pengungsi, membagi-bagikan permen dan air. Pengungsi, termasuk banyak wanita dan anak-anak, tersenyum saat orang bertepuk tangan dan berteriak, "Selamat datang di Jerman!" ketika mereka tiba di stasiun kereta api.

"Pada kenyataannya, kehidupan seperti yang kita alami di sini sudah jauh lebih beragam," kata Presiden Jerman Joachim Gauck soal sikap warganya itu.

Pihak berwenang mengatakan Jerman diperkirakan menerima 800.000 aplikasi suaka pada akhir tahun. “Biaya untuk menangani ratusan ribu pengungsi itu bisa US$ 2-3,6 juta,” kata Menteri Tenaga Kerja Jerman Andrea Nahles.

International Business Times | The Guardian | BBC

Baca juga:
Habis Soal Novanto,Wanita Seksi Ini Hebohkan Kampanye Trump?
Cerita Ahok, Soal Plesir DPR ke Luar Negeri Penuh Manipulasi

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

Bahrun Naim saat menjalani sidang kepemilikan amunisi di Pengadilan Negeri Solo, Jawa Tengah, pada 9 Juni 2011. Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menyatakan Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo alias Bahrun Naim diduga berada di balik serangan teror bom Sarinah di jalan MH Thamrin, Jakarta. ANTARA/DOK SOLOPOS/Dwi Prasetya
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.


Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Bana al-Abed dengan ibunya, Fatemah, di dekat Bryant Park di New York. nytimes.com
Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.


Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Relawan medis White Helmet. middleeasteye.net
Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal


Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Sejumlah pengungsi Suriah berada di sekitar puing-puing kamp yang terbakar di kota Bar Elias, lembah Bekaa, Lebanon, 4 Juli 2017. REUTERS/Hassan Abdallah
Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.


Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Duta Besar RI untuk Suriah Djoko Harjanto menyerahkan dua ambulans sumbangan dari rakyat Indonesia kepada rakyat Suriah, 26 Juli 2017. KBRI Damaskus
Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah


Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Seorang petugas berada dalam satu ruangan di rumah sakit bawah tanah Suriah. thesun.co.uk
Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah


Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Ratusan potongan tangan manekin berserakan di depan gerbang Kedutaan Rusia di London, Inggris, 3 November 2016. Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap serangan yang dilancarkan Rusia di Aleppo, Suriah. REUTERS
Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.


Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Pro-Assad dan oposisi berkelahi saat debat di televisi. independent.co.uk
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah


Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Seorang petugas berusaha menyelamatkan anak yang terkena serangan gas yang diduga beracun kota Khan Sheikhoun, Idlib, Suriah, 6 Maret 2017. Sekitar 100 orang tewas dan lebih dari 350 lainnya menderita sakit akibat serangan gas tersebut. Social Media Website via Reuters TV
Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.


Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Roba Al-Hajli, jurnalis pro-Assad yang dikeluarkan dari gedung PBB di Genewa. english.alarabiya.net
Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.