TEMPO.CO, Kairo - Gelombang panas yang berlangsung tiga hari di Mesir menyebabkan kematian 40 orang, dan 187 lainnya menderita. Menurut juru bicara Kementerian Kesehatan, Selasa, 11 Agustus 2015, hampir semua korban meninggal adalah orang lanjut usia.
"Mesir tidak memiliki masalah soal virus. Apa yang kami alami saat ini adalah gelombang panas yang dapat menimbulkan kematian, seperti yang terjadi di negara-negara lain di dunia," kata Abdel Ghafar, juru bicara Kementerian, seraya menerangkan kepada Ahram Online bahwa korban tewas di India mencapai seribu orang akibat gelombang panas.
Dia menambahkan, "Kementerian Kesehatan berusaha menjelaskan jumlah korban meninggal sejak hari pertama serangan gelombang panas. Jika ada masalah mengenai serangan virus, kami tidak akan menyembunyikannya."
Orang-orang lanjut usia dan anak-anak paling banyak terkena dampak cuaca panas di Mesir, terutama yang menderita penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Abdel Ghafar mengatakan pemerintah mendesak warga segera dilarikan ke rumah sakit terdekat bila merasa terkena gejala serangan gelombang panas.
Kementerian menyatakan pada Selasa, 11 Agustus 2015, bahwa tiga tahanan meninggal di kantor polisi karena ruang tahanan panas, padat, dan memiliki sistem ventilasi buruk.
AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN