Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rusia Tuding Inggris 'Keluarkan Paksa' Diplomatnya  

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Ribuan orang pro-Rusia menykasikan siara langsung saat Presiden Rusia Vladimir Putin bebicara mengenai Crimea di Sevastopol, Crimea (18/3). Crimea bergabung dengan Rusia sejalan dengan
Ribuan orang pro-Rusia menykasikan siara langsung saat Presiden Rusia Vladimir Putin bebicara mengenai Crimea di Sevastopol, Crimea (18/3). Crimea bergabung dengan Rusia sejalan dengan "norma-norma demokrasi dan hukum internasional". AP/Vadim Ghirda
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Rusia menuduh pemerintah Inggris 'memaksa keluar' diplomatnya dari negara itu dan juga menyebut beberapa politikus di London telah mengambil keputusan strategis untuk memperburuk hubungan dengan Moskow.

Dalam serangkaian pernyataan dan wawancara pekan ini, kedutaan Rusia di London dan duta besarnya, Alexander Yakovenko, menuduh pemerintah Inggris berusaha untuk "menurunkan" pekerjaan mereka dengan "memaksa keluar" empat diplomat Rusia.

Kedutaan Rusia juga telah menyuarakan keprihatinan tentang apa yang dikatakannya sebagai "tekanan politik atau psikologis" terhadap warga Rusia yang mengunjungi Inggris oleh pejabat di perbatasan.

"Diplomat senior kami meninggalkan Inggris bulan lalu karena visanya tidak diperpanjang, diplomat lain dibiarkan tanpa pengganti bulan ini, (dan) dua anggota staf harus meninggalkan negara itu untuk alasan yang sama," kata juru bicara kedutaan Rusia dalam sebuah pernyataan.

"Upaya jelas semacam ini oleh Inggris yang sesukanya menghancurkan tatanan internasional... menjadi saksi permainan judi berbahaya oleh Inggris sehubungan dengan misi diplomatik dan konsuler Rusia."

Pertikaian diplomatik ini meletus pada saat hubungan Inggris dan Rusia masih tegang terkait dengan krisis Ukraina, adanya penerbangan militer Rusia di dekat wilayah udara Inggris, dan penyelidikan Inggris atas peracunan mantan agen KGB Alexander Litvinenko di London tahun 2006.

Alexander Yakovenko mengatakan kepada surat kabar Rusia, Kommersant, Rabu, 5 Agustus 2015, ia menilai pemerintah Inggris telah mengambil keputusan sadar untuk memperburuk hubungan. "Sebuah bagian tertentu dari elite Inggris telah membuat pilihan strategis yang mendukung memburuknya hubungan dengan Rusia," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sulit untuk mencapai kesimpulan yang berbeda ketika Anda mendengar bahwa kepemimpinan politik dari Inggris menganggap negara Anda sebagai ancaman utama atau setara dengan Negara Islam (ISIS)," kata Yokovenko.

Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan pada Kamis, 6 Agustus 2015, bahwa visa untuk diplomat dikeluarkan sesuai dengan prosedur sendiri yang bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri.

"Pendekatan kami untuk memperpanjang visa bagi staf Kedutaan Besar Rusia di London mencerminkan pengaturan untuk staf Kedutaan Besar Inggris di Moskow," kata seorang juru bicara.

Kementerian Dalam Negeri Inggris mengatakan bahwa petugas perbatasan harus memastikan bahwa orang yang masuk negara ini memiliki visa yang tepat dan sesuai. "Ini termasuk memastikan keterangan palsu tidak digunakan untuk mendapatkan visa, dan tidak ada fakta-fakta yang disembunyikan," kata seorang juru bicara.

AHRAM.ORG | ABDUL MANAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

13 November 2017

Sejumlah warga pro-Rusia merayakan kemenangan di Lenin Square, Simferopol, Ukraina (16/3). Kembang api meledak dan bendera Rusia berkibar di atas kerumunan gembira Minggu setelah warga di Crimea secara aklamasi untuk lepas dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia. AP/Ivan Sekretarev
Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

Bendera Rusia hilang dari konsulatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Moskow menyebut benderanya dicuri.


Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

17 Oktober 2017

Dua kapal serbu amfibi pesanan Rusia, Sevastopol (kiri) dan Vladivostok bersandar di pelabuhan Saint-Nazaire, Prancis, 20 Desember 2014. Prancis belum mengirim kapal kelas Mistral tersebut karena tekanan dari Amerika Serikat dan negara-negara NATO. JEAN-SEBASTIEN EVRARD/AFP/Getty Images
Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

Rusia telah membuka kembali jalur lautnya ke Korea Utara setelah sekitar 2 bulan lamanya ditutup.


ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

29 September 2017

Rosatom. rosatom.ru
ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

ROSATOM, BUMN Nuklir asal Rusia,??menjajaki peluang kerja sama di bidang energi nuklir di negara-negara kawasan Asia Tenggara..


Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

27 September 2017

Dmitry Bakshaev dan istrinya Natalia Baksheeva mengaku telah membantai dan memakan setidaknya 30 orang yang telah dibunuhnya. thesun.co.uk
Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

Pasangan kanibal ditangkap polisi setelah ponselnya ditemukan dan mengaku telah membunuh sedikitnya 30 orang.


Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

6 September 2017

Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu dengan preisden Rusia, Vladimir Putin, pada KTT G20 di Hamburg, Jerman, 7 Juli 2017. AP/Evan Vucci
Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menuntut pemerintah Amerika Serikat atas perampasan properti diplomatik


Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

1 September 2017

Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu dengan preisden Rusia, Vladimir Putin, pada KTT G20 di Hamburg, Jerman, 7 Juli 2017. AP/Evan Vucci
Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

Amerika Serikat telah meminta Rusia untuk menutup 3 kantor konsulatnya di San Francisco, Washington, dan New York.


Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

24 Agustus 2017

Mirgayas Shirinsky. arabnews.com
Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, ditemukan tewas di kolam renang kediamannya di ibu kota Khartoum


Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

6 Agustus 2017

Presiden Rusia Vladimir Putin bersantai setelah memancing, saat berlibur di wilayah Siberian Tyva. Foto ini dirilis oleh biro pers Kremlin, pada 5 Agustus 2017. Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP
Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

Putin menikmati liburan musim panasnya dengan berburu di padang gurun Siberia, berenang di air danau yang sangat dingin, dan memancing.


Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

31 Juli 2017

Presiden Suriah, Bashar al-Assad berkeliling saat berkunjung ke pangkalan udara Rusia di Hmeymim, Suriah, 27 Juni 2017. SANA/Handout via REUTERS
Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru mengenai Angkatan Udara Rusia untuk tetap di Suriah selama 49 tahun.


Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

27 Juli 2017

Seekor kucing bernama Muska dan bayi landak. instagram.com
Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

Seekor kucing di Rusia bernama Muska menjadi pahlawan setelah menyusui dan merawat 8 bayi landak yang tidak memiliki induk.