TEMPO.CO , Jakarta: Seorang jurnalis foto ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di sebuah apartemennya di Mexico City dengan luka tembak di kepala. Dari keterangan kepala Article 19 -grup advokasi kebebasan pers setempat- korban juga ditengarai mengalami penyiksaan sebelum tewas.
Kepala Article 19 Dario Ramirez mengungkapkan wajah Ruben Espinosa menderita luka parah di wajahnya sebelum dibunuh oleh seseorang. Tubuh Espinosa yang tewas ditemukan bersama tiga wanita lain dan seorang pembantu yang juga dihabisi oleh pelaku. Sama seperti Espinosa, keempat orang itu juga dibunuh dengan peluru yang bersarang di kepala. Kekerasan fisik yang serupa juga ditemukan di tubuh mereka semua.
Terkait kasus ini, Ramirez mengkritik keras jaksa penuntut Mexico City Rodolfo Rios Garza yang dinilainya tebang pilih. Rios mengatakan pada Minggu kemarin bahwa penyelidikan sedang dilakukan dalam kasus pembunuhan ini termasuk kemungkinan motif kejahatan terhadap wanita dan perampokan.
Menurut Ramirez penyelidikan seharusnya hanya berpusat pada pekerjaan Espinosa dan ancaman yang ia terima hingga membuatnya meninggalkan rumahnya di negara bagian Veracruz. Ia telah bekerja di sana selama 8 tahun termasuk saat ia bekerja di sebuah majalah berita terkemuka Proceso sebelum kabur ke Mexico City.
Dalam kasus pembunuhan jurnalis, otoritas berwenang Meksiko seringkali menyingkirkan dengan cepat kaitan pekerjaan dengan motif pembunuhan. Hal ini terbukti dengan pernyataan Rios yang menampik keberadaan Espinosa di Mexico City disebabkan oleh keselamatan diri dengan mengatakan korban sedang mencari peluang profesional.
Ramirez beranggapan ada penghinaan dalam mengelaknya penegak hukum untuk menyelidiki kaitan antara motif kejahatan dengan pekerjaan Espinosa atau pun pemindahannya. "Masalahnya, ia sudah dalam kondisi terancam dan setelah sebulan sejak itu ia dibunuh. Ini kebetulan yang tak bisa disanggah dengan kalimat 'berada di tempat dan waktu yang salah'," kata Ramirez.
Article 19 telah melayangkan peringatan pada 15 Juni setelah Espinosa mengadu dirinya dibuntuti, difoto, dan dilecehkan orang tak dikenal di luar rumahnya di Xalapa, ibukota Veracruz.
Veracruz terkenal sebagai tempat yang berbahaya bagi jurnalis di Meksiko. Berdasarkan Comittee to Protect Journalist, sebanyak 11 pewarta tewas dibunuh sejak 2010 dan semuanya terjadi di periode Javier Duarte menjabat sebagai gubernur. Sedangkan kematian Espinosa tercatat sebagai kasus kedua yang terjadi di luar negara bagian itu.
Meksiko memegang reputasi sebagai negara paling berbahaya bagi jurnalis di seluruh Amerika Latin. Berita korupsi dan kejahatan yang jarang terlihat di Meksiko terjadi karena media setempat seringkali dbungkam dengan suap dan intimidasi.
THE GUARDIAN I BINTORO AGUNG S.