TEMPO.CO , London: Kelompok Taliban Afganistan dilaporkan berusaha mencegah perpecahan di dalam tubuh kelompok itu setelah kematian mantan pemimpinnya Mullah Mohammad Omar.
Sebuah pernyataan yang dirilis satu faksi di kelompok Taliban, Jumat, 31 Juli 2015, tampak berusaha menjelaskan bahwa pemimpin baru mereka Akhtar Mohammad Mansour adalah salah seorang rekan yang paling terpercaya dari mantan pemimpin mereka.
Menurut mereka, Mansoor pernah menjadi sutradara aktif jihad selama tiga tahun dan telah menjabat sebagai wakil Omar.
Selain itu, Taliban juga menegaskan bahwa mantan pemimpin mereka meninggal karena penyakit dan mengatakan mereka telah memilih Mansoor sebagai penggantinya pada Kamis.
Kelompok ini mengklaim Mansoor memiliki loyalitas seorang komandan di medan perang, yang telah meningkatkan serangan mereka terhadap Kabul dalam beberapa bulan terakhir. Pernyataan Taliban tersebut muncul setelah timbul keraguan terhadap eksistensi kelompok itu dari anggotanya paska meninggalnya Omar.
Seorang polisi perbatasan mengatakan bahwa komandan distrik di wilayahnya kini tidak yakin dengan apa yang diikutinya. "Mereka tidak tahu siapa pemimpin mereka.Taliban khawatir dan bingung. Mereka tidak melawan, mereka hanya berbicara di radio," katanya.
Mansoor dipandang sebagai pribadi yang dekat dengan Pakistan, yang diyakini telah berlindung dan mendukung pemberontak sejak mereka pertama kali digulingkan pada 2001.
INDEPENDENT | MECHOS DE LAROCHA