Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gempa Kinabalu, Kesaksian Bocah SD di Saat-Saat Mencekam

image-gnews
Potongan kertas menandai posisi tim penyelamat di papan informasi jalur pendakian menuju Gunung Kinabalu, di Timpohon, Kundasang, Malaysia, 6 Juni 2015. Pendaki dari 16 negara telah terdampar di gunung ini, termasuk 117 warga Malaysia, 38 Singapura, lima orang Amerika, dan sejumlah negara lainnya. MOHD RASFAN/AFP/Getty Images
Potongan kertas menandai posisi tim penyelamat di papan informasi jalur pendakian menuju Gunung Kinabalu, di Timpohon, Kundasang, Malaysia, 6 Juni 2015. Pendaki dari 16 negara telah terdampar di gunung ini, termasuk 117 warga Malaysia, 38 Singapura, lima orang Amerika, dan sejumlah negara lainnya. MOHD RASFAN/AFP/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Singapura - Ronan Lim, 12, sedang tertidur di tendanya ketika gempa skala 6 Richter itu menggoyang Gunung Kinabalu, Sabah, Malaysia, sekitar pukul 7.15 pagi, 5 Juni 2015.   Ronan tak sendirian. Dia bersama teman-teman sekolahnya dari Tanjong Katong Primary School (TKPS).

"Saya bertanya kepada teman saya, apa yang terjadi," ujarnya. "Lalu kami lari."

Kala lari ketakutan itulah, Ronan mengalami terkilir dan cedera. Seorang pemandu wisata asal Malaysia yang menemukannya membantunya.

Ronan merupakan satu di antara 19 anak-anak sekolah yang selamat dari gempa yang menggoncang Gunung Kinabalu kala itu. Mereka tiba di Bandara Changi, Singapura, Minggu 7 Juni 2015. Kedatangan mereka disambut keluarga dan relasi dengan pelukan dan airmata. Suasana bandara seketika berubah. Bahkan orang-orang yang berada di bandara kala itu, tersentuh dan menitikkan airmata. Hampir seluruh keluarga korban menolak bicara pada media.

Ayah Ronan, 50, Lim Chong Hee, yang berprofesi sebagai dokter mengatakan anaknya menderita sakit di bagian dada. Lim Chong Hee mengaku mengetahui gempa terjadi justru dari Ronan. "Seseorang meminjamkan telepon seluler kepada Ronan, dia langsung menghubungi saya," ujar Lim. "Ini tak terduga sebelumnya. Tak pernah terjadi sebelumnya. Ini kecelakaan yang mengerikan."

Saudara korban lain yang menolak menyebutkan namanya, 46, mengatakan keponakannya sedangkan berada di tempat peristirahatan Gunung Kinabalu ketika gempa terjadi. "Dia lari," ujarnya. Bocah SD ini kini dirawat di Gleneagles Hospital di Kota Kinabalu."Keponakan saya sangat trauma. Anak umur 12 tahun ini melihat hal yang tak sepatutnya dia lihat."

Hafiz Ahman, 43, guru, bertutur keponakannya Amal Ashley Lim, 12, juga trauma. "Dia sangat terguncang dan jadi pendiam karena melihat teman-temannya terjatuh dan meninggal," ujarnya.

Ahman melanjutkan, seorang guru yang meminta para siswa untuk tinggal di tempat aman untuk mencari anak-anak lain, tak pernah kembali.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peony Wee Ying Ping, salah satu siswa yang meninggal. Orang tua Peony menceritakan, mereka sebetulnya tak mengizinkan anaknya mengikuti perjalanan sekolah tersebut. Alasannya, tak mudah mendaki ke tempat itu, apalagi dua bulan lagi akan ada ujian sekolah. Namun gadis kecil itu menyukai kegiatan alam. Dia memohon kepada sang ibu, yang akhirnya mengizinkannya.

"Kalau anak-anak bersemangat, mereka akan melakukan apa pun juga. Sekarang anakku telah tiada," kata Alson Wee, 51 tahun, orang tua Peony, kepada harian berbahasa Cina, Lianhe Wanbao.

Jasad Peony diterbangkan ke Singapura pada Minggu, 7 Juni 2015. Sementara itu, korban lain yang selamat telah kembali ke Singapura pada Sabtu malam, 6 Juni 2015. Termasuk dua anak dan seorang guru yang sempat menjalani perawatan di Kota Kinabalu.

Ini bukanlah pertama kalinya sekolah tersebut mengadakan tur perjalanan ke Gunung Kinabalu. Menurut majalah sekolah tersebut, Omeha Challenge, tahun lalu, sekolah mengadakan kegiatan serupa. Tahun ini, sekolah itu memberangkatkan 29 anak-anak dan delapan guru mengadakan perjalanan ke Kota Kinabalu.

Minggu, 7 Juni 2015, para alumnus dan warga setempat mengunjungi Tanjong Katong Primary School. Sekolah itu membuat situs agar orang-orang bisa menuliskan harapannya buat korban yang belum ditemukan.

STRAIT TIMES | NIEKE INDRIETTA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

1 jam lalu

Tim Sarang Aerobatic Angkatan Udara India tampil di helikopter HAL Dhruv mereka selama pertunjukan terbang udara menjelang Singapore Airshow di Changi Exhibition Centre di Singapura, 18 Februari 2024. REUTERS/Edgar Su
Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

Dua helikopter Malaysia bertabrakan saat sedang latihan untuk perayaan Hari Angkatan Laut.


Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

3 jam lalu

Anwar Ibrahim. REUTERS
Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

Lebih dari 25 investor dan perusahaan besar berkomitmen untuk menggelontorkan miliaran dolar ke dalam ekosistem startup Malaysia.


BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

11 jam lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

Gempa dipicu oleh sesat aktif dasar laut.


10 Hotel Terbesar di Dunia, Ada yang Punya Lebih dari 7.000 Kamar

1 hari lalu

Ilustrasi hotel terbesar di dunia. Foto: Canva
10 Hotel Terbesar di Dunia, Ada yang Punya Lebih dari 7.000 Kamar

Berikut ini deretan hotel terbesar di dunia, didominasi oleh kompleks mewah di Las Vegas, Amerika Serikat. Kamarnya capai lebih dari 7.000.


Gempa M4,9 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

1 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Gempa M4,9 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam slab Lempeng Banda.


Info Terkini Gempa Laut Selatan M4,9 Guncang Pangandaran Sampai Bantul

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Info Terkini Gempa Laut Selatan M4,9 Guncang Pangandaran Sampai Bantul

Guncangan kuat terasa di daerah Ciamis dan Pangandaran, Jawa Barat, dengan skala intensitas gempa III MMI.


10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

1 hari lalu

Aktivitas pengisian truk tangki untuk distribusi bahan bakar minyak (BBM) di Depo BBM Pertamina di Plumpang, Jakarta, Selasa 2 April 2024. Pertamina Patra Niaga memperkirakan kebutuhan energi masyarakat selama arus mudik dan balik Lebaran 2024 meningkat 56 persen dibandingkan tahun lalu. TEMPO/Tony Hartawan
10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?


Siti Nurhaliza akan Menggelar Konser dengan Tajuk Cinta di Awan, Simak Jadwalnya!

4 hari lalu

Siti Nurhaliza. Foto: Instagram.
Siti Nurhaliza akan Menggelar Konser dengan Tajuk Cinta di Awan, Simak Jadwalnya!

Penyanyi Malaysia, Siti Nurhaliza mengabarkan akan menggelar konser di Arena of Stars, Genting Highlands.


Semburan Erupsi Gunung Ruang sampai Malaysia, Ini Jadwal Penerbangan yang Dibatalkan

4 hari lalu

Personel Basarnas (Badan SAR Nasional) mengamati gunung Ruang dari dermaga pelabuhan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro (Siau, Tagulandang, Biaro), Sulawesi Utara, Kamis 18 April 2024. Data dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) menyebutkan dalam kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang yang menimbulkan suara gemuruh, gempa, dan kilatan petir vulkanik. ANTARA FOTO/HO-Basarnas
Semburan Erupsi Gunung Ruang sampai Malaysia, Ini Jadwal Penerbangan yang Dibatalkan

Semburan abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Sulsel membuat penerbangan ke dan dari Sabah dan Sarawak terpaksa dibatalkan.


Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

4 hari lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Komisaris Besar Arie Ardian (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti dari penangkapan 24 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 1.840 di Gedung Mabes Polri, Kamis, 18 April 2024. Pengungkapan dua kasus peredaran narkotika itu dilakukan sejak 22 Maret 2024 dan 4 April lalu. TEMPO/Ihsan Reliubun
Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

Peredaran sabu itu dilakukan lintas laut dari jaringan Malaysia-Aceh.