TEMPO.CO,Kapten Hannah Winterbourne, 27 tahun, tampak mengenakan rok terusan warna hitam polos, lengkap dengan sepatu hak tinggi. Mantan tentara Angkatan Darat asal Inggris itu memutuskan jadi wanita setelah berperang dengan jati dirinya selama bertahun-tahun.
Winterbourne lahir sebagai seorang lelaki. Namun, ia tak pernah percaya diri dengan bentuk tubuhnya. Saat dewasa, dia menghabiskan lima tahun menjadi tentara laki-laki, hingga akhirnya melakukan operasi kelamin ketika menjalani tugas di Bastion.
"Aku merasa aku harus menambah kepercayaan diri untuk menjadi maskulin ketika menjadi tentara angkatan darat," kata Winterbourne. Ia menolak mengungkapkan nama aslinya karena berhubungan dengan jati diri masa lalu yang selalu ia lawan.
Winterbourne mengungkapkan bagaimana dunia militer yang identik dengan maskulin, telah memaksanya untuk berperan sebagai lelaki. Meski begitu, ia tetap merahasikan identitasnya sebagai wanita.
Setelah meninggalkan Afghanistan, Hannah bekerja di Jerman. Ia kemudian menemui seorang dokter dan menyatakan niatnya operasi kelamin. Hannah juga belajar dari pengalaman orang menghadapi kondisi yang sama. "Mereka menunjukkan keberanian yang luar biasa," kata dia.
Dia memutuskan menjadi wanita seutuhnya pada 2013. "Ada seorang remaja yang datang ke seluruh sekolah mereka dan itu sama seperti aku saat umur 23 tahun di Angkatan Darat, dan aku satu-satunya orang yang duduk di belakang pintu dan tidak memberitahu dunia siapa aku," ujar Hannah. "Itulah titik balik.”
Winterbourne didiagnosis menderita dysmorphia atau penyakit ketidakpuasan terhadap penampilan diri. Ia menjalani sejumlah operasi plastik, mencukur seluruh jenggot, dan melakukan terapi hormon perempuan.
"Aku memutuskan untuk berhenti hidup dalam kebohongan dan menjadi diriku sendiri-- bukan menjadi seseorang yang diinginkan orang lain," katanya.
DAILY MAIL | PUTRI ADITYOWATI